REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tamsil Linrung disambut meriah saat melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Yasrib, Kabupaten Soppeng. Dalam kesempatan ini Tamsil menawarkan akses beasiswa untuk pendidikan lanjutan bagi para santri.
"Adapun informasi beasiswa yang dimaksud dapat diakses melalui Yayasan Formasita,” kata Tamsil dalamm keterangan pers, Kamis (3/7/2023).
Saat hadir di Pesantren Yasrib, Tamsil disambut Ketua Pengelola Pesantren Muh. Taslim Masri Daud, seluruh pengelola, serta para santri. “Kami sangat terharu dan bangga, Pesantren Yasrib yang merupakan pesantren tertua di Kabupaten Soppeng dikunjungi langsung oleh bapak Tamsil Linrung,” kata Taslim.
Dalam kesempatan itu, Taslim mengungkappkan sejumlah persoalan yang dihadapi pesantren. Ia berharap Tamsil bisa menyampaikan persoalan tersebut kepada pemerintah.
Sementara, Tamsil Linrung, mengatakan ia memiliki perhatian terhadap pendidikan. Hal ini karena pendidikan merupakan salah satu tujuan nasional berbagsa yang harus diwujudkan.
Tamsil lalu bercerita tentang dirinya yang juga berasal dari keluarga guru. Bahkan ia dulu bercita-cita menjadi seorang guru. “Cita cita saya guru, orang tua saya guru, keluarga saya guru, begitupun jejak pendidikan saya adalah pendidikan keguruan, saya pun merasakan guru agama adalah sebaik-baiknya guru,” ungkap Wakil Ketua MPR dari unsur DPD RI ini.
Sayangnya, lanjut Tamsil, tenyata takdir membawanya menjadi seorang politisi yang peduli pada guru. “Karena saya tidak bisa jadi guru, maka saya membuat sekolah yang bisa menghargai guru-guru,” papar Tamsil.
Dikatakannya, ia memiliki komitmen untuk memajukan profesi guru. Salah satunya Ia wujudkan dengan menginisiasi pembangunan sejumlah pesantren.
Tamsil juga menitipkan harapan kepada seluruh guru dan santri agar peduli dengan pengetahuan politik. Dijelaskan Tamsil, politik dan dakwah merupakan satu kesatuan. Keduanya tidak bisa dipisahkan. Sehingga ia berharap semua pihak melek politik.
“Saya menyaksikan dibeberapa tempat bahwa banyak orang baik yang dipengaruhi dengan pembicaraan politik yang tidak baik. Olehnya, sebagai pejuang dakwah, kita semua harus melek politik. Ditangan kita diletakkan harapan perubahan bagi Indonesia yang lebih baik,” papar dia.
Dalam kunjungan itu, Tamsil juga menyalurkan bantuan pembangunan sumur bor untuk pesantren tersebut. Kebutuhan pokok di pesantren tersebut diharapkannya bisa dipenuhi.