Rabu 17 Sep 2025 07:50 WIB

DPD RI Dukung Target Swasembada Jagung Kementerian Pertanian

Tamsil memuji Menteri Pertanian karena memberdayakan pelaku usaha lokal.

Wakil Ketua DPD Tamsil Linrung (kanan) berbincang dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) dalam rangka membahas kerjasama DPD dan Kementan untuk mendukung program swasembada pangan
Foto: istimewa/doc humas
Wakil Ketua DPD Tamsil Linrung (kanan) berbincang dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kiri) dalam rangka membahas kerjasama DPD dan Kementan untuk mendukung program swasembada pangan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua DPD RI Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Tamsil Linrung, menyatakan dukungan penuh terhadap target swasembada jagung yang dicanangkan Kementerian Pertanian. Menurutnya, jagung bukan hanya komoditas pangan strategis, tetapi juga pilar penting untuk kebutuhan konsumsi, industri, pakan ternak, hingga bio energi.

“Jagung merupakan komoditas strategis. Kami mengapresiasi karena program ini didesain secara menyeluruh. Mulai dari benih hingga manajemen pascapanen agar kualitas produksi tetap terjaga dan harga menguntungkan bagi petani,” ujar Tamsil dalam keterangan persnya, Rabu (17/9/2025).

Tamsil menilai strategi Kementerian Pertanian menuju swasembada jagung sudah sangat komprehensif karena memperhatikan aspek hulu hingga hilir. Langkah-langkah itu mencakup penyediaan benih unggul dari pemasok lokal, perluasan areal tanam dengan mengoptimalkan lahan tidur, pendampingan petani, hingga modernisasi pascapanen. 

“Saya mengirim tim untuk melihat langsung ke lapangan, di antara lahan yang digunakan adalah lahan warga yang tadinya dibiarkan tidak tergarap bertahun-tahun. Lahan tidur. Namun rupanya dengan jagung, lahan tersebut mampu menghasilkan produktivitas tinggi. Ini menunjukkan bahwa ekstensifikasi pertanian telah memberikan dampak nyata,” ujarnya.

Sebagai bagian dari modernisasi sektor pertanian, menurut Tamsil, DPD RI mendorong pembangunan silo dan fasilitas dryer di semua sentra produksi jagung. Inisiatif ini diharapkan dapat menjaga kualitas hasil panen di tengah surplus produksi, sekaligus memperkuat daya tawar petani terhadap pasar.

“Hukum ekonomi, harga terpukul saat panen raya karena suplai melimpah. Karena itu kami mendorong pemanfaatan fasilitas penyimpanan. Dengan silo modern dan dryer, petani bisa menjaga kualitas, menunggu harga terbaik, dan meningkatkan posisi tawar mereka di pasar. Bahkan, dengan hilirisasi di tingkat desa, petani bisa mengolah jagung menjadi konsentrat atau tepung sehingga nilai jual meningkat berkali lipat,” jelas Tamsil.

Selain faktor teknis, Tamsil memuji Menteri Pertanian karena memberdayakan pelaku usaha lokal, khususnya UMKM produsen benih jagung. Menurutnya, penguatan pengusaha merah putih merupakan wujud nyata dari spirit Asta Cita Presiden yang menggerakan sektor riil dan usaha rakyat.

“Pak Mentan Amran Sulaiman luar biasa, kebijakannya tidak hanya teknokratis, tapi juga filosofis. Pelibatan UMKM lokal ini bentuk manifestasi yang diterjemahkan dari spirit visi Asta Cita Presiden. Sudah puluhan tahun saya mengenal beliau, saya tahu persis keberpihakannya pada rakyat” imbuh Tamsil.

Menurut Tamsil, strategi Kementan tidak hanya mengakselerasi pencapaian target swasembada, tapi juga menciptakan multiplier effect sebagai motor perekonomian dalam spektrum yang lebih luas. Hal itu merupakan kunci untuk menjamin keberlanjutan produksi jagung nasional,

Pemerintahan Presiden Prabowo membuka kesempatan kepada usaha rakyat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Pemberdayaan UKM produsen benih jagung adalah bentuk nyata dukungan terhadap pengusaha merah putih, agar mereka terlibat berkontribusi langsung pada ekonomi nasional.

Dalam konteks daerah, Tamsil menyoroti peran strategis Sulawesi Selatan sebagai sentra produksi jagung nasional. Saat ini, Sulsel berada di posisi lima besar produsen jagung Indonesia. Dengan dorongan program ini, ia optimistis Sulsel mampu naik ke peringkat tiga besar.

“DPD RI siap memperkuat kerja sama dengan Kementerian Pertanian untuk memantapkan posisi Sulawesi Selatan sebagai lumbung jagung nasional. Ini bukan hanya tentang produksi, tetapi juga menjawab kebutuhan pangan dan pakan nasional yang semakin meningkat,” ungkap Tamsil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement