REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sejumlah calon siswa SMA di Kota Depok yang hingga kini belum terdaftar di sekolah manapun akan mendatangi Balai Kota Depok, Kamis (3/78/2023). Tindakan ini dilakukan agar Pemkot bisa memfasilitasi orang tua dan siswa untuk berkomunikasi dengan Pemprov Jawa Barat.
"Kita minta solusi dari pemerintah besok Kamis, kita datang menanyakan lagi gimana. Ya mudah-mudahan anak-anak akan ada segera solusi. Anak ini kan sudah mau sekolah," jelas Koordinator aksi, Roy Pangharapan, Rabu (2/8/2023).
Roy mengatakan, aksi yang diikuti oleh wali siswa, calon siswa hingga relawan tersebut merupakan upaya untuk menagih janji pemkot pada aksi sebelumnya. "Besok aksi, sekaligus pemberitahuan untuk buka tenda," katanya.
Sebelumnya, orang tua siswa mengancam akan mendirikan tenda di Kantor Walikota Depok jika belum ada kepastian terkait nasib anaknya. Aksi ini akan diberitahukan dahulu besok dan akan benar-benar dilaksanakan jika belum kunjung mendapat solusi.
Roy menyebut, para orang tua akan terus berupaya meminta bantuan kepada Walikota Depok sebagai Kepala Daerah yang harus bertanggung jawab terhadap apapun yang terjadi di wilayahnya. Termasuk adanya sejumlah siswa miskin yang belum mendapatkan sekolah di Depok.
"Berulang saya katakan bahwa SMA dan SMK bukan wewenang Walikota namun sebagai Kepala Daerah haruslah bertanggung jawab terhadap apapun yang terjadi di daerahnya termasuk mengadvokasi siswa miskin yang belum mendapatkan sekolah,"ujarnya.
Pada aksi sebelumnya, Roy melaporkan bahwa masih ada 14 calon siswa SMA/SMK yang belum mendapat sekolah. Mereka adalah siswa miskin yang memohon agar Wali Kota Depok dapat membantu memfasilitasi pertemuan dengan Pemprov Jawa Barat.