REPUBLIKA.CO.ID, TEGAL -- Kelompok Ganjaran Buruh Berjuang (GBB) mengadakan workshop bertajuk "Pelatihan Media Sosial (Medsos) untuk Promo Usaha dan Bisnis Kaum Buruh" di JB Futsal & Caffee, Yamansari, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah (Jateng). “Hari ini GBB menyelenggarakan pelatihan media sosial untuk teman-teman buruh karena penting membantu teman-teman buruh mendapatkan peluang penghasilan tambahan,” kata Wasekjen GBB Pribadie Utomo, seperti dilansir pada Jumat (21/7/2023).
Pelatihan medsos ini merupakan hasil kerja sama GBB dengan serikat buruh GARTEKS (Garment, Kerajinan Tekstil Kulit, dan Sentra Industri).
Dalam kesempatan tersebut, buruh formal dari berbagai perusahaan di Kabupaten Tegal dan buruh informal UMKM dari Kecamatan Lebaksiu diajarkan langsung bagaimana memanfaatkan penggunaan media sosial dan mengoptimalkannya semaksimal mungkin.
Para buruh diberikan ragam ilmu digital oleh praktisi medsos. Seperti tentang Google Trends, tools analisis sejumlah platform media sosial dan algoritmanya, hingga strategi pembuatan konten yang dapat meningkatkan penjualan online.
“Ini supaya produk yang mereka hasilkan ini bisa diterima oleh pasar. Nah ini algoritma yang dijelaskan menjadi satu hal yang penting bagi kami untuk ikut serta dalam membantu kesejahteraan buruh,” ujar Pribadie.
Lewat pelatihan ini, Pribadie mendorong para buruh untuk mengembangkan kreativitasnya di bidang ekonomi digital. Sehingga di samping bekerja, kata Pribadie, mereka bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari aktivitas wirausaha yang dilakukan.
“Bagaimana dari UMKM bentukan teman-teman buruh tetap dalam zona employee. Dalam zona ini tetap kita ajarkan menjadi bussiness owner. Ini yang kita akan bangun sedikit demi sedikit. Jadi tetap bekerja, tapi mereka punya bisnis online secara paruh waktu setelah bekerja,” ujar dia.
Pribadie menegaskan pihaknya berkomitmen memperkuat peran buruh untuk turut berwirausaha melalui ekonomi digital. Dia berharap kapasitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia semakin baik.
“Harapan kami buruh di Jawa Tengah tidak berhenti hanya selesai sebagai karyawan saja, tapi mampu berperan serta dalam produk-produk, apalagi mampu berperan serta pada perusahaan di tempat mereka bekerja. Jadi harapan kami ada peningkatan kapasitas buruh untuk menambah potensi penghasilan mereka,” kata dia.
Antusiasme para buruh formal dan informal yang mengikuti pelatihan ini sangat besar. Dalam sesi praktek, banyak pertanyaan yang mereka sampaikan terkait optimalisasi konten untuk meningkatkan penjualan.
“Saya dan teman-teman senang dengan kegiatan karena bisa menginspirasi kami dalam menggunakan media sosial yang bisa menguntungkan dan dapat penghasilan,” kata Sinta, salah satu peserta pelatihan di sela-sela acara.
Praktisi Media Sosial yang menjadi pelatih dalam kegiatan ini, Toto Sudibyo mengapresiasi upaya GBB dalam mencerdaskan dan meningkatkan kapasitas buruh di Indonesia. Menurutnya pelatihan itu penting agar mereka tidak hanya sekadar menggunakan medsos tanpa mengetahui ilmu digitalnya.
“Bagaimana mereka memilih media sosial yang benar sesuai dengan demografi yang ada di Kabupaten Tegal. Sebagai contoh, usia baby boomers kan kelahiran tahun 60-an, itu masih yang menggunakan Facebook. Tapi ternyata yang banyak di medsos itu adalah gen Z. Gen z itu setelah milenial, banyak yang menggunakan media Instagram dan TikTok,” ungkapnya.
Sebelumnya, GBB dan FSB Garteks KSBSI se-Jawa Tengah sendiri telah menggelar rapat konsolidasi.
Acara yang berlangsung di Semarang dihadiri oleh 50-an orang yang mewakili Dewan Pimpinan Cabang (DPC) FSB Garteks se-Jateng seperti Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Solo Raya, Tegal Raya, Pekalongan, dan Jepara.
Ketua Umum GBB Lukman Hakim mengatakan konsolidasi ini bertujuan untuk memastikan kesiapan struktur GBB dan FSB Garteks.
“Nantinya struktur pemenangan kami akan berbasis pabrik dan pemukiman buruh. Setiap pabrik maupun pemukiman buruh yang ada anggota GBB dan FSB Garteks akan memiliki struktur pemenangan,” kata dia, demikian dilansir dari Antara.