Senin 17 Jul 2023 12:59 WIB

Viral Seorang Tahanan Polres Banyumas Tewas Dikeroyok, Empat Oknum Polisi Ditahan

OK (26) dijemput polisi pada 27 Mei 2023 lalu keluarga dikabarkan OK meninggal di RS.

Rep: Bowo Pribadi, Andri Saubani/ Red: Andri Saubani
 Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi. Kapolda mengatakan telah menahanan empat oknum polisi diduga terlibat pengeroyokan tahanan Polresta Banyumas.
Foto:

Kasus kematian OK, tersangka kasus dugaan pencurian motor, di tahanan Polres Banyumas diungkap oleh akun Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) di Twitter pada Jumat (15/7/2023). Menurut unggahan akun @YLBHI, OK (26 tahun) ditangkap di Banyumas dan kemudian menjadi tahanan Polres Banyumas.

"14 hari setelah penangkapan tersebut, dirinya dipulangkan kepada keluarga dengan keadaan tak bernyawa beserta luka-luka di tubuhnya," demikian unggahan @YLBHI.

 

YLBHI lewat akun Twitter-nya juga mengungkapkan kronologi kasus ini. Menurut YLBHI, OK ditangkap di rumahnya pada 17 Mei 2023 di Banyumas. Pada saat didatangi polisi, OK tidak melakukan perlawanan. Polisi yang melakukan penangkapan, menurut YLBHI, juga tidak dilengkapi surat tugas dan tidak menunjukkan identitas diri.

Pada saat ditangkap dan dibawa dari rumah, badan OK tidak menunjukkan adanya luka-luka. Namun, setelah OK keluar dari Polsek Baturraden untuk mencari barang bukti bahu korban sudah luka-luka berdasarkan tangkapan layar video penangkapan OK yang pernah ditayangkan oleh NET TV.

Dalam tayangan video acara JATANRAS NET TV itu juga terungkap bahwa petugas polisi saat itu sempat mengancam akan menembak OK. "Kalau begini caranya, saya bolongi ini," demikian keterangan polisi dalam video tersebut.

Menurut YLBHI, pihak keluarga tidak diperbolehkan menjenguk OK selama dalam penahanan kepolisian. Lalu pada 2 Juli, pihak keluarga mendapatkan kabar, bahwa OK telah meninggal dunia di RS Margono Soekarjo.

"Keluarga korban yang dalam kondisi berduka, ditekan oleh kepolisian untuk segera menguburkan korban tanpa membawa pulang dan membuka jenazah," ujar keterangan YLBHI.

Pada hari menerima kabar dari pihak kepolisian. Keluarga OK memaksa membawa pulang jenazah. Saat sampai di rumah, keluarga OK membuka kain kafan dan menemukan tubuh OK yang penuh luka-luka benda tumpul dan benda tajam.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement