Senin 12 May 2025 06:57 WIB

Sebanyak 14 Lansia Syahid Kelaparan Akibat Blokade Israel di Gaza

Jalur Gaza telah berada di bawah blokade penuh selama tiga bulan berturut-turut.

Warga Palestina berjuang untuk mendapatkan sumbangan makanan di dapur komunitas di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, Jumat, 9 Mei 2025.
Foto: AP Photo/Abdel Kareem Hana
Warga Palestina berjuang untuk mendapatkan sumbangan makanan di dapur komunitas di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, Jumat, 9 Mei 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Blokade bantuan kemanusiaan yang diberlakukan Israel di Jalur Gaza terus memicu kelaparan akut di Jalur Gaza.  Sebanyak 14  warga lanjut usia Palestina dilaporkan terbunuh di Jalur Gaza karena kelaparan dan kekurangan gizi.

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania menyatakan bahwa Jalur Gaza sedang menyaksikan gelombang kematian diam-diam, yang merenggut nyawa semakin banyak orang lanjut usia dan anak-anak. Laporan tersebut mencatat bahwa peningkatan kematian ini disebabkan oleh kondisi kehidupan mematikan yang diberlakukan oleh Israel terhadap masyarakat Jalur Gaza.

Baca Juga

Observatorium tersebut mengumumkan bahwa 14 orang lanjut usia meninggal di Gaza seminggu belakangan karena kelaparan dan blokade Israel, dan memperingatkan dampak dari krisis kemanusiaan di Gaza, yang telah mencapai tingkat bencana dan berdampak pada semua lapisan masyarakat.

Sedangkan menurut Aljazirah, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB melaporkan bahwa Jalur Gaza telah berada di bawah blokade penuh selama tiga bulan berturut-turut. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan bahwa 70 persen populasi kini berada di zona militer Israel, di bawah perintah evakuasi, atau keduanya.

Kantor PBB memperingatkan bahwa orang-orang di Jalur Gaza sedang sekarat, dan menyatakan bahwa PBB dan mitra-mitranya siap untuk mengintensifkan bantuan kemanusiaan mereka segera setelah blokade terhadap Jalur Gaza dicabut.

photo
Warga Palestina berjuang untuk mendapatkan sumbangan makanan di dapur komunitas di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, Jumat, 9 Mei 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Olga Cherevko, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Gaza, menyerukan pembukaan penyeberangan dan pencabutan blokade dalam sebuah wawancara dengan Aljazirah, dengan mengatakan, “Penderitaan di Jalur Gaza sangat besar dan tak terlukiskan.”

Pada Sabtu malam, Pemerintah Kota Gaza mengimbau komunitas internasional dan organisasi kemanusiaan untuk segera melakukan intervensi guna mengakhiri bencana dan penderitaan kemanusiaan di Jalur Gaza. Dia juga menyerukan penyediaan peralatan mendesak untuk meningkatkan kehidupan warga.

Sejak 2 Maret, Israel melarang masuknya semua bantuan, makanan, dan bantuan medis ke Gaza, di mana 2,4 juta warga Palestina di Jalur Gaza bergantung sepenuhnya setelah genosida yang sedang berlangsung membuat mereka menjadi miskin, menurut data Bank Dunia.

Serangan Israel sejak Sabtu malam hingga Ahad  menewaskan 10 orang di Jalur Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Serangan-serangan itu  menargetkan tenda-tenda pengungsi di daerah Al-Mawasi sebelah barat Khan Yunis dan sebuah sekolah yang menampung pengungsi di Kota Gaza.

photo
Warga Palestina berjuang untuk mendapatkan sumbangan makanan di dapur komunitas di Khan Younis, di selatan Jalur Gaza, Jumat, 9 Mei 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Pada saat pesawat dan artileri Israel mengintensifkan pemboman besar-besaran terhadap kota Rafah dan Khan Yunis di selatan Jalur Gaza, selain lingkungan Shuja'iyya dan al-Tuffah di barat Kota Gaza.

Koresponden Aljazirah mengatakan bahwa pesawat tak berawak Israel mengebom tenda-tenda yang menampung pengungsi di daerah Mawasi Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, menewaskan delapan orang, termasuk tiga anak-anak dan dua wanita, serta melukai lainnya.

Di Kota Gaza, dua orang syahid dan lainnya, termasuk anak-anak, terluka dalam pemboman Israel yang menargetkan sekolah "Gaza Baru", yang menampung para pengungsi di sebelah barat Kota Gaza.

Sekolah tersebut, yang berafiliasi dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), menjadi sasaran pemboman serupa oleh Israel lebih dari satu kali selama perang yang sedang berlangsung di Gaza.

photo
Warga Palestina membawa jenazah mereka yang syahid akibat serangan udara Israel, di Khan Younis, Jalur Gaza, Ahad, 11 Mei 2025. - (AP Photo/Abdel Kareem Hana)

Di kota yang sama, satu orang syahid  dan lainnya terluka dalam pemboman Israel yang menargetkan sebuah rumah di lingkungan Sheikh Radwan. Dokter di Kompleks Medis Al-Shifa menggambarkan korban luka dalam kondisi sedang. Empat warga Palestina syahid dan lainnya terluka dalam pemboman Israel di selatan Deir al-Balah, di Jalur Gaza tengah.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel melanjutkan perang pemusnahan yang meluas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, melakukan pembunuhan, penghancuran, kelaparan, dan pemindahan paksa, mengabaikan semua permohonan dan perintah internasional dari Mahkamah Internasional untuk menghentikannya.

Perang yang didukung AS ini menyebabkan lebih dari 172.000 warga Palestina tewas dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita, dan lebih dari 11.000 orang hilang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement