REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indostrategic melakukan survei nasional tentang program pemerintahan hari ini. Mulai dari pembangunan jalan tol, pemindahan ibu kota negara (IKN), sampai Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Direktur Eksekutif Indostrategic, Ahmad Khoirul Umam mengatakan, untuk pembangunan jalan tol 13,9 persen publik menilai sangat berdampak positif dan 38,1 persen merasa cukup berdampak positif.
Namun, ada 31 persen yang merasa pembangunan jalan tol kurang berdampak positif dan 14,6 persen publik merasa itu tidak berdampak sama sekali. Artinya, 52 persen merasa jalan tol memberi dampak positif bagi publik.
Untuk pemindahan ibu kota negara, cuma 8,1 persen yang sangat setuju dan 32 persen yang cukup setuju. Sedangkan, 30,1 persen merasa kurang setuju, dan 27,2 persen merasa sangat tidak setuju pemindahan ibu kota negara.
"Sebanyak 57,3 persen kurang atau sangat tidak setuju ibu kota negara segera dipindahkan dan ada 40,1 persen yang cukup atau sangat setuju," kata Khoirul di Jakarta, Jumat (14/7/2023).
Indostrategic turut mendalami alasan responden tidak setuju pembangunan IKN. Ada 46,2 persen merasa biaya pembangunan IKN lebih baik dipakai kepentingan lebih mendesak dan 20,8 persen merasa terlalu tergesa-gesa.
Selain itu, ada 16,5 persen publik yang merasa pembangunan IKN belum mendesak dan 8,2 persen merasa Jakarta masih pantas menjadi ibu kota. Menurut Khoirul, isu tersebut seharusnya sudah diperdebatkan capres-capres.
Soal kereta cepat ...