Kamis 13 Jul 2023 10:36 WIB

Heboh Dominasi Nama Siti Aisyah di PPDB SMAN 1 Bekasi, Sekolah Sampai Dijaga Polisi

Beredar info 97 nama Siti Aisyah di sistem PPDB SMAN 1 Bekasi dengan alamat berbeda.

Posko pendampingan saber pungli pada kegiatan PPDB 20023 di SMAN 1 Bekasi, Rabu (12/7/2023).
Foto:

Humas SMAN 1 Kota Bekasi, Sukiman memastikan, dalam sistem PPDB online, sekolah hanya memfasilitasi orang tua yang mendaftarkan anaknya memilih sekolah yang dikehendaki. Begitu juga dengan yang dilakukan pihak SMAN 1 Bekasi membantu orang tua mendaftarkan anaknya ke sekolah ini dengan masuk ke sistem PPDB. 

"Jadi sistem ini bukan dikembangkan sendiri oleh sekolah," katanya.

Apa yang disampaikan Sukiman untuk membantah isu sekolah yang mengendalikan PPDB online sehingga bisa menerima peserta didik baru yang mau bayar mahal. SMAN 1 Bekasi tengah menjadi sorotan setelah muncul 97 nama Siti Aisyah dengan alamat yang berbeda-beda di PPDB online sekolah ini.

Sukiman menuturkan, bahwa sistem PPDB online pada 2023 ada dua tahapan. Tahap satu terdiri dari beberapa jalur, di antaranya jalur prestasi nilai raport dan prestasi kejuaraan, jalur afirmasi terdiri perpindahan tugas orang tua dan anak difabel. 

"Di tahap satu sudah diterima 213 dengan persentasenya 50 persen dari total siswa," katanya.

Sementara, untuk tahap kedua khusus untuk zonasi dengan total siswa-siswi yang diterima 213. Jadi totalnya untuk tahap satu dan dua, SMAN 1 Bekasi memilih peserta didik baru sebanyak 426 siswa tahun ajaran 2023/2024.

Terkait informasi banyaknya nama Siti Aisyah dengan alamat yang berbeda, Sukiman menunjukkan data di sistem PPDB di SMAN 1 Bekasi, bahwa tidak ada nama Siti Aisyah dengan jumlah puluhan. Di sistem, kata Sukiman, hanya ada satu Siti Aisyah yang masuk melalui jalur zonasi yang merupakan alumni SMP Nurul Hidayah.

Sukiman mengaku tidak ingin mempersoalkan siapa yang menyebarkan berita tidak sesuai biasa. Karena, sampai saat ini tidak ada nama Siti Aisyah dengan jumlah puluhan seperti diberitakan media masa.

"Intinya berita yang beredar dengan rentetan nama Siti Aisyah itu tidak ada di data. Kita nggak tahu itu siapa (pelakunya) dan kita nggak mau pusing dan cari tahu juga," katanya.

Ihwal adanya petugas polisi yang berjaga-jaga di sekolahnya, Sukiman mengatakan, kehadiran anggota saber pungli itu bukan permintaan dari sekolah.

"Itu penugasan dari tim saber pungli itu di luar, bukan permintaan dari kami.  Mereka ditugaskan pimpinannya untuk mengawal PPDB," kata Sukiman.

Sukiman memastikan, kehadiran saber pungli tidak hanya di sekolahnya saja. Menurut dia, saber pungli ada di beberapa sekolah di wilayah Kota Bekasi.

"Dan bukan hanya di SMAN 1 saja, di Bekasi ini banyak tim sabar pungli ini ditugaskan," katanya.

Menurutnya kehadiran saber pungli di sekolah ini untuk memberikan rasa nyaman kepada para orang tua murid selama PPDB. Kenyamanan ini pun tidak hanya dirasakan orang tua murid, tetapi juga pihak sekolah.

"Dan itu kami rasakan dengan kehadiran saber pungli jadi kami lebih merasa kondusif," katanya.

 

photo
Menyiapkan bekal makan untuk anak sekolah. - (Republika.co.id)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement