Kamis 13 Jul 2023 10:36 WIB

Heboh Dominasi Nama Siti Aisyah di PPDB SMAN 1 Bekasi, Sekolah Sampai Dijaga Polisi

Beredar info 97 nama Siti Aisyah di sistem PPDB SMAN 1 Bekasi dengan alamat berbeda.

Posko pendampingan saber pungli pada kegiatan PPDB 20023 di SMAN 1 Bekasi, Rabu (12/7/2023).
Foto:

Belakangan, SMAN 1 Kota Bekasi menjadi sorotan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi setelah puluhan nama Siti Aisyah mendominasi sistem PPDB online dengan alamat yang berbeda-beda. Sekolah ini sampai pernah disidak oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono dan jajaran didampingi Wakapolres Metro Bekasi AKBP Dany. 

Pantauan Republika kemarin, ada satu posko yang disiagakan di SMAN 1 Bekasi. Posko itu bertuliskan "Posko Pendampingan Saber Pungli Pada Kegiatan PPDB 20023 di SMAN 1 Bekasi". Namun demikian posko itu tak ada yang menjaganya, satu unit komputer terlihat tak ada yang mengoperasikan. 

Republika sempat melihat layar monitor mati tak ada gambar yang bisa dilihat. Sejak kapan komputer itu mati tak ada yang bisa menjelaskan. 

Satbinmas Polres Metro Bekasi Kota Iptu Kusnandar mengatakan, bahwa dia sudah tiga hari diperintahkan atasannya siaga di SMAN 1 Kota Bekasi. Begitu pentingnya tugas ini, sampai ada surat perintahnya untuk menjaga SMAN 1 dari upaya praktik suap.

"Sudah tiga hari kita siaga di sini," katanya saat berbincang dengan Republika, Rabu (12/7/2024).

Ada tiga anggota yang mendapat surat perintah untuk memantau sekolah ini dari pungutan liar. "Saya di sini tiga orang," katanya.

Kusnandar tak menjelaskan kenapa alasannya sekolah ini harus dijaga anggota polisi. Menurutnya hal itu tidak bisa dia yang menjelaskan, karena bukan wewenangnya. Kehadirannya di sekolah itu hanya menjalankan perintah atasan.

"Saya hanya menjalankan perintah," katanya.

Menurutnya, ada tiga sekolah di Kota Bekasi yang juga dijaga anggota polisi selama PPDB online berjalan. Sekolah itu di antaranya SMPN 1, SMPN 2 dan SMAN 1. 

"Saya tidak bisa menjelaskan kenapa diawasi. Kalau tidak ada perintah saya tidak akan ada di sini," katanya.

Setelah, berbincang dengan Republika Kusnandar kembali bekerja putar-putar ruang kelas memantau situasi.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement