REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kemacetan masih menghantui DKI Jakarta meskipun sudah hampir berusia 496 tahun. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menanggapi hal tersebut.
"Ya kerja, diberesin Pemerintah Daerah (Pemda). Ya memang jangka panjang LRT diteruskan, nanti ada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dari pemerintah pusat," kata Heru kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Rabu (21/6/2023).
Sebelumnya diketahui, Kemacetan di DKI Jakarta sampai saat ini belum menemukan solusi yang nyata. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberikan saran agar pembangunan transportasi umum berjalan dengan maksimal seperti MRT, LRT dan Transjakarta.
"Karena DKI Jakarta kan sebagai kota penunjang. Semua orang Bekasi, Bogor, Tangerang dan sebagainya larinya ke Jakarta. Maka, transportasi umum harus dimaksimalkan," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat pada Selasa (20/6/2023).
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyampaikan, ada beberapa cara untuk mengatasi kemacetan di DKI Jakarta yang semakin parah. Salah satunya adalah menerapkan manajemen lalu lintas di beberapa titik dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
"Kita lakukan manajemen lalu lintas di beberapa titik, kita lakukan penutupan rute di beberapa lokasi dan menerapkan sistem satu arah di beberapa titik. Kita lakukan geometrik untuk persimpangan dan rambu lalu lintas," kata Kepala Dishub DKI, Syafrin Liputo, di kawasan Jakarta Selatan pada Senin (19/6/2023).