Rabu 21 Jun 2023 00:01 WIB

Kemacetan di DKI Makin Parah, Ketua DPRD: Gunakan Transportasi Umum

Pembangunan transportasi umum seperti MRT Fase 2 sedang berjalan.

Rep: Haura Hafizah/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Raya Margonda, Depok, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023). Kemacetan di jalan tersebut kerap terjadi saat jam berangkat dan pulang kerja. Peran Kota Depok sebagai kota satelit atau penyangga Ibu Kota DKI Jakarta membuat kota tersebut menjadi salah satu jalur mobilitas masyarakat serta menimbulkan tingginya volume kendaraan di Jalan Margonda yang merupakan salah satu akses keluar masuknya kendaraan dari Jakarta maupun Bogor. Selain itu kurang disiplinnya masyarakat yang masih suka memarkirkan kendaraannya sembarangan di tepi jalan, simpangan u-turn yang dibuka pada lintasan yang rawan kepadatan kendaraan serta kurangnya sarana jembatan penyeberangan orang yang membuat pejalan kaki menyeberangi jalan tidak pada tempatnya, membuat kemacetan di Jalan Raya Margonda harus terjadi setiap harinya.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di Jalan Raya Margonda, Depok, Jawa Barat, Jumat (12/5/2023). Kemacetan di jalan tersebut kerap terjadi saat jam berangkat dan pulang kerja. Peran Kota Depok sebagai kota satelit atau penyangga Ibu Kota DKI Jakarta membuat kota tersebut menjadi salah satu jalur mobilitas masyarakat serta menimbulkan tingginya volume kendaraan di Jalan Margonda yang merupakan salah satu akses keluar masuknya kendaraan dari Jakarta maupun Bogor. Selain itu kurang disiplinnya masyarakat yang masih suka memarkirkan kendaraannya sembarangan di tepi jalan, simpangan u-turn yang dibuka pada lintasan yang rawan kepadatan kendaraan serta kurangnya sarana jembatan penyeberangan orang yang membuat pejalan kaki menyeberangi jalan tidak pada tempatnya, membuat kemacetan di Jalan Raya Margonda harus terjadi setiap harinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Kemacetan di DKI Jakarta sampai saat ini belum menemukan solusi yang nyata. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberikan saran agar pembangunan transportasi umum berjalan dengan maksimal seperti MRT, LRT dan Transjakarta.

"Karena DKI Jakarta kan sebagai kota penunjang. Semua orang Bekasi, Bogor, Tangerang dan sebagainya larinya ke Jakarta. Maka, transportasi umum harus dimaksimalkan," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat pada Selasa (20/6/2023).

Baca Juga

Kemudian, ia melanjutkan saat ini pembangunan transportasi umum seperti MRT Fase 2 sedang berjalan. Sehingga nantinya kalau pembangunannya sudah selesai masyarakat harus menggunakan transportasi umum. "Pembangunan transportasi umum juga lagi berjalan. Kan ada pembangunan MRT Fase 2 dan MRT Fase 3. Semua nya lagi berjalan," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menyampaikan, ada beberapa cara untuk mengatasi kemacetan di DKI Jakarta yang semakin parah. Salah satunya adalah menerapkan manajemen lalu lintas di beberapa titik dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

"Kita lakukan manajemen lalu lintas di beberapa titik, kita lakukan penutupan rute di beberapa lokasi dan menerapkan sistem satu arah di beberapa titik. Kita lakukan geometrik untuk persimpangan dan rambu lalu lintas," kata Kepala Dishub DKI, Syafrin Liputo, di kawasan Jakarta Selatan pada Senin (19/6/2023).

Dia menjelaskan, sudah ada AI yang bisa digunakan untuk mendukung manajemen lalu lintas. Fungsinya adalah untuk pengaturan di simpang jalan sehingga bisa mengurai kemacetan. "Yang paling baru kita terapkan sistem transportasi cerdas untuk pengaturan di simpang jalan. Yang sudah menerapkan itu relatif turun," kata Syafrin.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI ingin melakukan pembahasan pembagian jam kerja bagi karyawan perkantoran, khususnya di Jakarta Pusat. Awalnya pembahasan ini akan diadakan pada 28 Juni 2023. Namun, diundur menjadi awal Juli 2023.

Syafrin mengatakan, alasan diundurnya terkait pembahasan pembagian jam masuk kantor bagi pekerja di DKI Jakarta karena pada 28 Juni mendekati Hari Raya Idul Adha 2023. "Kita lihat bulan Juni itu lebaran ya. Jadi, kita akan mundurkan karena ternyata 28 Juni 2023 itu sudah ada yang Idul Adha,\" kata Syafrin di Jakarta pada Kamis (15/6/2023).

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement