REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) IV pada 16 hingga 17 Juni 2023 di Hotel Sultan, Jakarta. Forum tersebut menyepakati target 50 kursi di DPR pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
PPP juga menargetkan untuk memperoleh 2.000 kursi legislatif di tingkat provinsi dan kabupaten/kota se-Indonesia. Tugas tersebut akan diambil oleh Sandiaga Salahuddin Uno yang sudah ditunjuk sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu).
"Target perolehan suara secara menyeluruh setidaknya kita adalah 11 juta suara. Itu yang kita targetkan dan ini semua oleh para kader kita yakini. Karena kita melihat soliditas dan kekompakan semangat juang seluruh kader PPP di seluruh Indonesia," ujar pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono di Hotel Sultan, Jakarta, dikutip Ahad (18/6/2023).
Partai berlambang Ka'bah itu juga meneguhkan politik perjuangan, yakni politik amar ma'ruf munkar. Ia menegaskan target tersebut tak mudah untuk diraih dan memerlukan kerja sama seluruh kader PPP.
"Saya menyadari sepenuhnya bahwa tugas untuk pemenangan pemilu, saya sebagai Ketum itu tidak pernah mudah bahwa saya memiliki tugas berat ini untuk mengontrol, mengendalikan dari Sabang sampai Merauke. Untuk mengawal jalannya pemilu, khususnya sukses PPP itu secara total," ujar Mardiono.
Adapun pada acara Harlah ke-50 PPP, Mardiono menjelaskan bahwa partai berlambang Ka'bah itu memegang teguh enam prinsip perjuangan. Pertama adalah prinsip ibadah. Kedua adalah prinsip amar ma'ruf nahi munkar. Selanjutnya adalah prinsip kebenaran, kejujuran, dan keadilan.
"Keempat, prinsip musyawarah. Kelima, prinsip persamaan, kebersamaan, dan persatuan. Keenam adalah prinsip istiqomah," ujar pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono dalam pidato perayaan Harlah ke-50 PPP di Kantor DPP PPP, Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Enam prinsip tersebutlah yang menjadikan PPP sebagai partai besar di Indonesia pada hari lahirnya yang ke-50 tahun. Serta enam prinsip perjuangan untuk menjemput kemenangan pada Pemilu 2024.
"Kebangkitan, kejayaan, dan kebesaran PPP tidak akan pernah terjadi bilamana kita semua hanya bisa berpangku tangan, mengeluh, dan saling melempar kesalahan di antara para pengurus," ujar Mardiono.