REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga agar mewaspadai kondisi wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) berstatus sangat mudah terbakar. Pasalnya, wilayah itu berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Wilayah 22 kabupaten/kota di NTT memiliki tingkat kemudahan terbakar dengan status sangat mudah sehingga perlu diwaspadai akan ancaman kebakaran hutan dan lahan," kata Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Agung Sudiono Abadi di Kupang, Sabtu (20/5/2023).
Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan peringatan dini karhutla di wilayah NTT yang berlaku 20 Mei 2023. Dia menjelaskan 22 kabupaten/kota se-NTT saat ini dalam kondisi zona merah atau memiliki tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah yang sangat mudah.
Artinya, kata dia, kondisi alang-alang atau dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan dalam kondisi sangat kering dan mudah terbakar. Agung mengimbau warga NTT meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi karhutla serta melakukan langkah pencegahan berupa menghindari aktivitas yang dapat memicu titik api di area terbuka.
Warga, kata dia, perlu menghindari tindakan membuka atau mengatasi rumput atau dedaunan di lahan pertanian dengan cara membakar. Selain itu, kata dia, warga tidak boleh membuang puntung rokok di area terbuka yang terdapat tumpukan daun atau rumput kering yang mudah tersambar api.
Ia mengatakan dalam kondisi wilayah NTT yang juga berpotensi dilanda angin kencang, titik api yang muncul akan bisa cepat membesar atau meluas sehingga lebih sulit dipadamkan. "Oleh sebab itu lebih baik kita mencegah munculnya karhutla dengan melakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan," katanya.