REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gempa bumi tektonik dengan kekuatan magnitudo 5,8 di wilayah Pantai Barat Daya Simeulue, Aceh, pada Sabtu (23/8/2025) malam pukul 19.24.53 WIB akibat adanya aktivitas subduksi pada Megathrust di Sumatera. Hingga pukul 19:45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi itu tidak berpotensi tsunami," kata Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangannya yang diterima di Medan, Sabtu.
Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,00° LU ; 96,46° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 53 Km arah Tenggara Sinabang, Aceh pada kedalaman 20 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, serta hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik.
Gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Simeulue dengan skala intensitas IV MMI. Gempa juga dirasakan di daerah Nias Utara, Gunung Sitoli, Subulussalam, dan Aceh Selatan dengan skala intensitas III MMI.
Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, dan menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah. "Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," katanya.