Kamis 21 Aug 2025 21:45 WIB

Bukan Sesar Baribis, Ini Pemicu Gempa Bekasi Menurut Analisis BMKG

Daryono mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa bumi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andri Saubani
Sebuah Rumah di Kampung Cibogo, RT 01/17, Desa Margalaksana, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat Mengalami Kerusakan Imbas Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 4,9 yang Berpusat di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) Malam.
Foto: Dok Republika
Sebuah Rumah di Kampung Cibogo, RT 01/17, Desa Margalaksana, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat Mengalami Kerusakan Imbas Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 4,9 yang Berpusat di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) Malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar), pada Rabu (202/8/2025), berdampak kerusakan di sejumlah wilayah. Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejumlah bangunan di Kabupaten Karawang mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,7 itu.

Direktur Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa bumi yang guncangannya dirasakan hingga Jakarta itu dipicu oleh segmen Citarum, Sesar Naik Busur Belakang Jabar (West Java Back Arc Thrust). Menurut dia, gempa itu bukan dipicu oleh Sesar Baribis.

Baca Juga

"Gempa semalam itu pemicunya segmen Citarum, bukan Baribis," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Kamis (21/8/2025).

Dalam peta yang ditunjukkan BMKG, Segmen Baribis lokasinya berada di dekat wilayah Kuningan, Jabar. Sementara lokasi terjadinya gempa semalam bukan di lokasi tersebut.

"Dalam peta segmen sesar ini juga ada Baribis tapi ada di timur, dekat Kuningan/Cirebon," kata Daryono.

photo
Kerusakan bangunan SDN Kutamaneuh 2, Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, pascagempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 4,9 yang berpusat di Kabupaten Bekasi, Rabu (20/8/2025). - (BPBD Kabupaten Karawang.)

Ia menjelaskan, episenternya gempa semalam ada di selatan segmen Citarum, karena West Java back-arc thrust itu dipping (miring) ke arah selatan. Sementara episenter gempa berada di selatan sesar, di selatan Segmen Citarum. 

Meski begitu, Daryono mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa bumi yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Salah satu bentuk kewaspadaan itu adalah dengan upaya mitigasi.

"Waspada terhadap sesar aktif itu realnya adalah memastikan bangunan aman, tahan gempa atau ramah gempa, menata isi rumah supaya tidak berbahaya saat diguncang gempa, perabotan dan forniture disiapkan untuk dapat dijadikan tempat berlindung saat gempa kuat, menyiapkan diri dengan latihan evakuasi yang aman pascaguncangan, serta tahu cara selamat dan bertindak saat guncangan datang," ujar dia.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement