Ahad 24 Aug 2025 20:07 WIB

Pemprov Minta Dukungan Bappenas agar Pesawat N219 Beroperasi di Papua Pegunungan

Masih banyak wilayah di Papeg yang belum bisa ditembus akses transportasi darat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
PT Dirgantara Indonesia siap memproduksi massal pesawat N219.
Foto: Antara
PT Dirgantara Indonesia siap memproduksi massal pesawat N219.

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan (Pemprov Papeg) menggandeng PT Dirgantara Indonesia (PTDI) untuk bisa pengoperasian pesawat jenis N219 di wilayahnya. Nantinya, pesawat angkut tersebut beroperasi di bawah kewenangan Dinas Perhubungan (Dishub Papeg).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dishub Papeg, Jimmy Yoku mengatakan, penandatanganan kerja sama dengan PTDI telah dilakukan. Saat ini, pihaknya sedang menunggu koordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk tindak lanjutnya.

"Pengoperasian pesawat N219 masih kami koordinasi dengan Bappenas terkait subsidi, apakah subsidinya nanti ditanggung oleh pemerintah pusat atau daerah," kata Jimmy di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papeg, Ahad (24/8/2025).

Menurut Jimmy, koordinasi dengan Bappenas sangat penting untuk membantu meningkatkan percepatan pembangunan khusus sektor transportasi udara di wilayah pedalaman Papeg. Hal itu karena dengan dukungan Bappenas maka pesawat berkapasitas 19 penumpang itu bisa beroperasi di wilayahnya.

"Kami berharap adanya dukungan subsidi dari pemerintah pusat untuk menutupi pembiayaan penerbangan N219 di wilayah pedalaman Papua Pegunungan. Kami minta dukungan subsidi pemerintah pusat karena anggaran pemerintah daerah sangatlah terbatas," ujar Jimmy.

Dia menjelaskan pengoperasian pesawat jenis N219 buatan PTDI merupakan wujud nyata dari program 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Papeg John Tabo-Ones Pahabol dalam mengatasi permasalahan keterisolasian daerah. Apalagi, karakteristik N219 sangat cocok dengan wilayah Papeg.

"Pesawat jenis N219 akan beroperasi di wilayah-wilayah pedalaman Papua Pegunungan yang belum memiliki akses bandara besar. Ini untuk membantu mobilisasi masyarakat dari kampung ke kota sekaligus membantu distribusi bahan pokok atau bapok," kata Jimmy.

Dia menambahkan, masih banyak wilayah di Papeg yang belum bisa ditembus dengan akses transportasi darat, sehingga masih tergantung dengan transportasi udara. "Melalui visi misi bapak Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini maka kesulitan masyarakat ini bisa terjawab dengan pengoperasian pesawat N219. Maka dukungan subsidi langsung pemerintah pusat sangat dibutuhkan," ucap Jimmy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement