REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono berpendapat bahwa jumlah pendatang yang masuk ke Jakarta, terutama pada momen pasca mudik, diprediksi akan tetap banyak, meski Ibu Kota Negara (IKN) bakal pindah mulai tahun depan. Hal itu lantaran Jakarta tetap menjadi pusat perekonomian.
"Masih akan banyak yang ke Jakarta, artinya mau pemerintahannya pindah ke Kalimantan atau tidak, Jakarta akan tetap menjadi magnet. Kan cuma pusat pemerintahannya saja yang pindah, tapi pergerakan ekonomi dan pertumbuhan tetap akan ada di Jakarta," kata Gembong usai agenda halal bihalal bersama Forkopimda DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Dia mengatakan, ketika pertumbuhan ekonomi di Jakarta baik, secara otomatis Jakarta tetap menjadi daerah yang memiliki daya tarik untuk jadi wilayah tujuan mengadu nasib. Melihat perkembangan ekonomi yang terjadi hingga kini, Gembong optimistis Jakarta terus menjadi magnet.
"Saya yakin, Jakarta masih akan menjadi pusat pergerakan ekonomi, pusat wisata, dan lainnya. Ini prosesnya (perpindahan IKN) juga puluhan tahun," jelas dia.
Kendati demikian, dia juga mewanti-wanti agar para pendatang yang masuk ke DKI Jakarta harusnya memiliki jaminan tempat tinggal dan pekerjaan. Hal itu diantaranya agar tidak menjadi beban bagi Jakarta dengan masalah yang masih menumpuk, seperti banjir, kemacetan, dan buruknya kualitas udara.
"Cuma persoalannya, Jakarta juga enggak akan selesai ketika pindahnya Ibu Kota. Artinya persoalan klasik Jakarta masih sama, nah persoalan klasik ini mesti diselesaikan," tutur dia.
Sebelumnya diketahui, Disdukcapil DKI Jakarta memprediksi adanya peningkatan jumlah pendatang ke Jakarta pada arus balik libur Lebaran 2023 mencapai hingga 30 persen atau sekitar 40 ribu orang. Prediksi tersebut disinyalir seiring dengan pulihnya kondisi perekonomian paska pandemi Covid-19.
"Pada tahun ini relatif lebih besar dari tahun sebelumnya karena kondisi perekonomian nasional yang mulai membaik terlebih pandemi perlahan menjadi endemi," kata Budi, baru-baru ini.
Data jumlah pendatang ke Jakarta tercatat mengalami tren peningkatan dari tahun ke tahun. Data Disdukcapil DKI Jakarta mencatat, jumlah pendatang pada 2020 sebanyak 113.814 orang.
Pada 2021 jumlahnya naik 18,55 persen menjadi 139.740 pendatang. Kemudian kembali meningkat pada 2022 dengan persentase 7,92 persen menjadi 151.752 pendatang sehingga dengan prediksi kenaikan sekitar 20-30 persen pada 2023, kemungkinan jumlah pendatang pada tahun ini menjadi sekitar 180 ribu hingga 190 ribu pendatang.