Jumat 28 Apr 2023 18:59 WIB

Survei: Cawapres 2024 Akan Tentukan Kemenangan atau Kekalahan Capres

Elektabilitas Erick Thohir sebagai kandidat cawapres terus menanjak.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus raharjo
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha Ar dalam rilisnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (9/6).
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha Ar dalam rilisnya di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (9/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Temuan Poltracking Indonesia menyebut posisi calon wakil presiden (cawapres) menjadi variabel yang sangat menentukan dalam Pilpres 2024. Penyebabnya, adalah karena dalam beberapa temuan survei, hanya terdapat tiga nama capres kuat dan kompetitif, dengan jumlah responden pemilih yang berselisih tipis.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai cawapres akan menjadi variabel menentukan akan keberlanjutan seorang capres. Menurutnya, jika capres memilih cawapres yang tidak tepat, bisa jadi perolehan suaranya pun akan turun.

Baca Juga

“Cawapres bisa membuat seorang capres mendapatkan dukungan, atau justru menurun. Kami dalam survei ini memberikan alternatif yang bisa diambil,” ujar Hanta saat menyampaikan paparan publik tentang Temuan Survei Nasional tentang Pergeseran Peta Elektoral Capres, Cawapres, dan Partai Politik Pada Tiga Survei Nasional Terbaru di Jakarta, Jumat (28/4/2023).

“Hasil survei menunjukkan, pada simulasi 10 nama cawapres, hanya tiga nama yang elektabilitasnya berhasil menembus angka dua digit dan cukup kompetitif,” ujar Hanta menambahkan.

Data terbaru pada survei April 2023 menunjukkan Menteri BUMN Erick Thohir (17,1 persen), menjadi kandidat cawapres dengan elektabilitas tertinggi. Nama Erick disusul Sandiaga Salahuddin Uno (15,5 persen) dan Ridwan Kamil (13,5 persen).

Sementara nama lainnya yang juga muncul sebagai kandidat cawapres yakni, Mahfud MD (7,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (7,7 persen), Khofifah Indar Parawansa (6,8 persen), Puan Maharani (3,5 persen), Airlangga Hartarto (3,1 persen), Muhaimin Iskandar (3,0 persen), dan Andika Perkasa (2,5 persen).

Jika dibandingkan dengan hasil survei Maret 2023, elektabilitas Erick mengalami kenaikan. Saat itu, elektabilitas Erick Thohir sebesar 16,7 persen. Disusul Ridwan Kamil (14,2 persen), Sandiaga Salahuddin Uno (13,0 persen).

Sementara nama lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono (8,0 persen), Khofifah Indar Parawansa (6,9 persen), Mahfud MD (5,5 persen), Puan Maharani (3,0 persen), Muhaimin Iskandar (3,1 persen), Andika Perkasa (2,7 persen), dan Airlangga Hartarto (2,2 persen).

Survei pada Februari 2023, di mana Ridwan Kamil masih 16,7 persen, lalu Erick Thohir (16,5 persen), dan Sandiaga Salahuddin Uno (11,9 persen). Sementara nama lainnya, Agus Harimurti Yudhoyono (8,7 persen), Khofifah Indar Parawansa (6,7 persen), Mahfud MD (4,8 persen), Andika Perkasa (2,7 persen), Puan Maharani (2,5 persen), Muhaimin Iskandar (2,4 persen), dan Airlangga Hartarto (1,9 persen).

Survei Poltracking Indonesia menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah sampel 1.220 responden. Margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun survei tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih pada Februari, Maret, dan April 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement