REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Poltracking Indonesia kembali melakukan survei untuk melihat tingkat kepuasan publik terhadap pemerintah Jokowi-Maruf Amin. Tingkat kepuasan publik terhadap menteri-menteri jadi salah satu yang menarik.
Survei dilakukan kepada 1.220 responden pada Februari, Maret dan April 2023. Nama Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto dan Menteri BUMN, Erick Thohir ke luar sebagai menteri dengan tingkat kepuasan publik tertinggi.
Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra itu mampu meraih tingkat kepuasan 64,8 persen. Sedangkan, Erick Thohir yang merupakan Ketua Umum PSSI meraih tingkat kepuasan mencapai 64,3 persen.
"Yang paling diapresiasi selisihnya nol koma semua, sangat tipis, mirip survei yang kami rilis November lalu. Tertinggi Pak Prabowo Subianto Menteri Pertahanan, disusul Pak Erick Thohir Menteri BUMN," kata Hanta, Jumat (28/4/2023).
Setelah itu, ada Menteri Parekraf, Sandiaga Uno, 63,4 persen. Sedangkan, tiga terbawah ada Menpora Dito Ariotedjo yang baru dilantik, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita dan Kepala Otorita IKN Bambang Susantono.
Poltracking turut menemukan tingkat kepercayaan kepada pemerintah Jokowi dan Ma'ruf Amin cukup tinggi. Pada Februari mencapai 74,2 persen, pada Maret mencapai 74,4 persen dan pada April mencapai 75,5 persen.
"Tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintah mencapai 71,7 persen pada Februari, 71,8 pada Maret dan 74,7 pada April," ujar Hanta.
Bagi yang puas, 22,2 persen merasa bantuan pemerintah tepat sasaran, 20,8 persen merasa pembangunan merata, 15,5 persen merasa harga bahan pokok stabil dan 15,2 persen merasa puas dengan jaminan kesehatan.
Sedangkan, bagi yang tidak puas, sebanyak 19,8 persen merasa bantuan tidak tepat sasaran, 18,2 persen merasa ada ancaman dalam kebebasan berpendapat dan 12,0 persen merasa kecewa atas kenaikan harga BBM.
"Untuk program yang paling banyak dirasakan ada Bantuan Langsung Tunai (BLT) 25,1 persen, Kartu Indonesia Sehat (KIS) 20,9 persen, Kartu Indonesia Pintar (KIP) 9,9 persen dan Kartu Pra kerja 9,2 persen," kata Hanta.