Sabtu 15 Apr 2023 17:46 WIB

PDIP Jabar Gelar Wong Cilik Adu Pintar Pemahaman Alquran

Peserta antusias mengikuti acara ini.

PDIP Jawa Barat menyelenggarakan Cerdas Cermat Alquran, untuk kalangan Wong Cilik, Sabtu (16/4/2023).
Foto: Istimewa/humas
PDIP Jawa Barat menyelenggarakan Cerdas Cermat Alquran, untuk kalangan Wong Cilik, Sabtu (16/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Barat punya cara unik dalam merangkul kaum wong cilik.  Dalam suasana Ramadhan 1444 H, partai nasionalis ini mengundang para sopir angkot, ojek online (Ojol), tukang parkir dan komunitas anak-anak Punk untuk beradu pintar memahami isi kandungan AlQuran, dalam kegiatan Lomba Cerdas Cermat Pemahaman Alquran Antar Wong Cilik.

Mereka tampak antusias mengikuti acara yang diadakan di kantor DPD PDIP Jabar, Bandung, Sabtu (15/4). Terutama, pada sesi babak rebutan, dimana setiap peserta dari 4 kategori wong cilik tadi beradu cepat menekan tombol sebagai pertanda siap menjawab. Suasana lomba semakin heboh dan meriah saat para supporter dari keempat grup tadi memberikan dukungannya. Tentu dengan yel yel nya yang khas masing-masing.

Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono menjelaskan, kegiatan ini sengaja digelar, selain dalam rangka ikut menyemarakkan Ramadhan sebagai bulan suci umat Islam, juga dalam rangka memberi pesan tentang pentingnya semangat untuk terus mau belajar. Termasuk belajar ilmu alQuran. 

“Sebagai partai nasionalis yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, PDIP tentu ingin ikut ambil bagian, selain dalam kontek syiar ibadah yang bersifat mahdhoh atau ritual, tapi juga ibadah yang bersifat sosial seperti berbagi, tolong menolong, dan yang tak kalah penting adalah semangat merajut kebersamaan, persaudaraan dan persatuan,” kata Ono dalam siaran pers.

Menurut Kang Ono, panggilan akrab anggota DPR RI dari Framsi PDIP itu, karena partai yang dipimpinnya itu sudah dianggap sebagai partainya wong cilik, dan memang punya program khusus buat wong cilik, maka lomba yang digelar pun melibatkan mereka sebagai pesertanya.

Selain itu, lanjut dia, melalui kegiatan itu dirinya ingin memberi pesan kepada publik, bahwa siapapun tak boleh melihat seseorang itu hanya dari penampilan atau jenis pekerjaan. Terbukti, lewat acara tersebut, orang yang mungkin selama ini dianggap tak berpendidikan dan rendahan, ternyata mampu menjawab sejumlah pertanyaan seputar isi Alquran.

“Dengan kata lain, jangan suka menganggap enteng dan rendah kepada orang hanya dari penampilan. Tapi, yang juga penting dari kegiatan ini adalah untuk memberi pesan bahwa agama, khususnya Islam, bukan hanya milik ustad, kiai, atau orang berpendidikan tinggi saja, tapi juga menjadi milik wong cilik seperti tukang becak, sopir angkot dan tukang parkir,” tegasnya.

Sementara itu, salah seorang peserta lomba dari kategori Ojol mengaku senang diundang PDIP Jabar untuk menjadi peserta lomba. Selain bermanfaat dalam menumbuhkan semangat untuk terus belajar, juga sangat baik buat kepentingan menjaga kebersamaan dan persatuan.

“Terimakasih Kang Ono sudah mengambil inisiatif ini. Kami semua senang. Selain dapat hadiah, kami juga merasa sudah dipersatukan lewat acara ini. Semoga acara serupa bisa diadakan lagi pada Ramadhan tahun depan,” ungkap Asep, juru bicara dari grup Ojol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement