REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasukan Israel kembali melakukan serangan ke sejumlah jamaah yang tengah beribadah di Masjid Al Aqsa sejak Rabu (5/4) malam. Sedikitnya, sudah 80 warga Palestina terluka dan puluhan jamaah ditangkap atas peristiwa tersebut.
Wakil Ketua Fraksi PKS, Sukamta, mengecam keras tindakan yang dilakukan pasukan Israel tersebut. Ia menekankan, serangan keji pasukan zionis yang dilakukan di saat ibadah pada bulan suci Ramadhan ini sangat melukai perasaan umat Islam.
Ia mengingatkan, Ramadhan merupakan bulan suci umat Islam, maka sangat wajar jika banyak umat Islam di Palestina ingin banyak beribadah di Masjid Al Aqsa. Karenanya, Sukamta menolak dalih pasukan Israel soal melebihi batasan waktu.
"Israel semakin menunjukkan arogansi Israel sebagai penjajah. Apalagi, Israel telah menyabotase kewenangan pengelolaan Masjid Al Aqsa yang semestinya Dewan Urusan Wakaf Islam di bawah otoritas Yordania berdasar hukum internasional," kata Sukamta, Kamis (6/4).
Ia menilai, tindakan Israel yang semakin brutal tanpa mengindahkan semua hukum internasional itu terjadi karena adanya standar ganda yang selama dilakukan oleh AS dan negara-negara barat. Dilakukan pula berbagai organisasi internasional.
Adanya sikap standar ganda ini menyebabkan tekanan internasional terhadap Israel tidak berarti apa-apa. Akibatnyak, lanjut Sukamta, Israel merasa bebas melakukan kekejian karena tidak ada konsekuensi apapun atas tindakannya sampai hari ini. Tidak ada embargo ekonomi sebagaimana dilakukan AS dan barat terhadap Kuba, Korea Utara, Iran dan Syria. Pun halnya tidak ada pengucilan keikutsertaan dalam agenda olahraga oleh organisasi olahraga dunia sebagaimana dilakukan terhadap Rusia.
"Israel terus jadi anak emas Amerika dan negara barat, ini biang keladinya," ujar Sukamta.
Anggota Komisi 1 DPR RI tersebut meminta pemerintah Indonesia segera menyikapi serangan Israel ke Masjid Al Aqsa. Selain dengan memberikan kecaman, Sukamta berharap, pemerintah proaktif melakukan komunikasi ke komunitas internasional. "Untuk mencegah terulang kembali serangan keji Israel di Masjid Al Aqsa," kata Sukamta.