REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali akan menghentikan sementara operasional perjalanan udara. Penghentian penerbangan ini khusus untuk penerbangan komersial selama 24 jam saat Hari Raya Nyepi.
Penghentian operasional tersebut akan dilakukan mulai Rabu (22/3/2023) pukul 06.00 WITA sampai dengan Kamis (23/3) pukul 06.00 WITA. "Penghentian operasional selama Hari Raya Nyepi tertuang dalam Notice To Airmen (NOTAM) No. 0018/23 dan sudah dikoordinasikan dengan seluruh komunitas bandara sejak tiga bulan yang lalu," kata General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Handy Heryudhitiawan di Kabupaten Badung, Bali, Senin (20/3/2023).
Dia menjelaskan selama masa penutupan tersebut, dikecualikan untuk penerbangan yang bersifat darurat dan juga evakuasi medis. "Untuk penerbangan-penerbangan tersebut masih dapat kami layani dengan persyaratan tertentu," kata dia.
Handy mengatakan, sepanjang 2023 Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali melayani rata-rata harian 49 ribu penumpang domestik dan internasional, dengan 360 pergerakan pesawat per harinya. "Dengan demikian, kami memperkirakan terdapat penumpang sejumlah tersebut yang akan menyesuaikan jadwal penerbangannya selama periode Hari Raya Nyepi tahun ini," ujarnya.
Dia mengatakan, berdasarkan jadwal rencana penerbangan terakhir domestik adalah pada Selasa 21 Maret. Pesawat yang berangkat terakhir adalah Citilink dengan tujuan Jakarta pada pukul 20.55 Wita dan pesawat yang datang terakhir adalah Trans Nusa dari Jakarta (CGK) pada pukul 23.15.
Sedangkan untuk rencana penerbangan terakhir internasional adalah pada Rabu 22 Maret yakni dengan pesawat berangkat terakhir adalah maskapai Thai Airasia dengan tujuan Don Mueang Airport, Thailand pada pukul 01.15. "Untuk kedatangan terakhir adalah Air Asia dari Don Mueang Airport Thailand pada pukul 00.55 Wita," ujar Handy. Dia mengatakan, pengelola Bandara Bali siap mendukung penuh pelaksanaan Hari Raya Nyepi tahun baru Saka 1945 itu.