Ahad 23 Nov 2025 05:30 WIB

Warga Badui Diminta Sementara tidak Berjualan Madu ke Jakarta

Warga Badui di Kabupaten Lebak sementara dilarang berjualan madu ke Jakarta akibat kasus pembegalan yang menimpa seorang warga Badui Dalam.

Rep: antara/ Red: antara
Warga Badui sementara diminta tidak berjualan madu ke Jakarta.
Warga Badui sementara diminta tidak berjualan madu ke Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK, – Warga Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, sementara waktu diminta untuk tidak berjualan madu ke Jakarta. Hal ini menyusul insiden pembegalan yang menimpa seorang warga Badui Dalam bernama Repan (16) beberapa waktu lalu.

Sekretaris Desa Kanekes, Medi, di Rangkasbitung, Lebak, Sabtu, menyatakan bahwa warga diimbau untuk berjualan madu hanya di sekitar wilayah Banten. Keputusan ini diambil untuk menghindari risiko kejahatan serupa. Medi menambahkan, ke depan, warga Badui yang berjualan ke Jakarta disarankan untuk pergi secara berkelompok guna meningkatkan keamanan.

Pemerintah desa dan tokoh adat juga menghimbau agar warga tidak berjualan pada malam hingga dini hari, mengingat kejahatan lebih sering terjadi pada waktu tersebut. "Kami berharap kasus yang menimpa Repan tidak terjadi lagi pada warga Badui yang berjualan madu," kata Medi.

Repan sebelumnya menjadi korban pembegalan di kawasan Rawasari Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Minggu (26/10). Saat ini, Repan sudah berada di Kampung Cikeusik, kawasan Badui Dalam. Pihak adat berharap agar kepolisian dapat mengungkap dan menangkap pelaku pembegalan tersebut untuk diproses secara hukum. "Kami berharap kasus kejahatan ini tidak terulang lagi," tegas Medi.

Seorang pedagang madu dari Badui, Santa (55), juga membenarkan adanya imbauan untuk sementara tidak berjualan madu ke Jakarta.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement