REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/2/2022). Pertemuan itu disebut sebagai bentuk keduanya dalam memperkuat hubungannya.
"Siaturahim aja untuk memperkuat hubungan satu dengan lainnya. Karena mas AHY sudah berulang kali datang ke NasDem Tower dan ini kunjungan balasan pak Surya untuk memperbincangkan banyak hal," ujar Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya kepada wartawan, Rabu (22/2).
"Pertemuan om dan keponakan dan keponakan pengen jamu om makan siang," katanya melanjutkan.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan bahwa pertemuan AHY dan Surya Paloh akan membicarakan isu-isu kebangsaan dan kerakyatan terkini. Termasuk gugatan atau judicial review sistem pemilu proporsional terbuka dan upaya penundaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"Pembentukan Sekretariat Perubahan, persiapan penandatangan MoU, dan deklarasi Koalisi Perubahan juga akan menjadi pokok bahasan di antara kedua tokoh ini," ujar Herzaky.
Terakhir, Surya Paloh diketahui menemui Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Kunjungan tersebut merupakan yang silaturahmi politik pertama sejak pertemuan dirinya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (26/1).
Kunjungan ke Partai Golkar menjadi pertanyaan, mengingat beberapa waktu lalu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah resmi mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres). Jelasnya, partai berlambang pohon beringin itu adalah prioritas.
"Kenapa harus berkunjung ke Golkar? prioritas bagi Nasdem. Ada satu romantisme, ada satu perjalanan sejarah perjalanan kehidupan saya pribadi dalam usia yang saya capai saat ini, jenjang karir politik saya yang saya capai hari ini," ujar Surya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (1/2).
Partai Golkar disebutnya menjadi perjalanan hidupnya, mengingat ia sudah menjadi bagian dari partai berlambang pohon beringin itu sejak berusia 16 tahun. Tak segan Surya menyebut dirinya sebagai alumni Partai Golkar.
"Saya harus jujur mengatakan kepada saudara semuanya, 16 tahun usia saya sudah berada di barisan Golkar, ditambah 43 tahun sangat lama itu, lebih dari setengah abad saya kira. Jadi di Golkar sendiri ada 43 tahun, baru kemudian ada Nasdem," ujar Surya.