Rabu 22 Feb 2023 10:39 WIB

Pengaruh Anies Capres Terhadap Elektabilitas Partai Koalisi Perubahan Menurut Survei

Elektabilitas Nasdem terkerek naik setelah mendeklarasikan Anies sebagai capres.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di acara Milad ke-42 tahun BKMT di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2023). Anies adalah bakal capres 2024 yang diusung oleh Koalis Perubahan. (ilustrasi)
Foto: Republika/Mabruroh
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di acara Milad ke-42 tahun BKMT di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/2/2023). Anies adalah bakal capres 2024 yang diusung oleh Koalis Perubahan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Wahyu Suryana, Amri Amrullah

Pendeklarasian Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) 2024 ikut memengaruhi elektabilitas partai politik (parpol) pendukungnya. Hal itu terekam dalam survei terbaru Litbang Kompas, di mana terjadi kenaikan elektabilitas Partai Nasdem pascadeklarasikan Anies sebagai capres.

Baca Juga

"Elektabilitas Nasdem sebesar 7,3 persen atau naik 3 persen dari survei sebelumnya diangka 4,3 persen," kata tim Litbang Kompas dikutip di Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Peningkatan itu terjadi setelah Nasdem mendeklarasikan dukungan dan mengusung Anies Baswedan sebagai bacapres 2024. Selain kenaikan elektabilitas Nasdem, dua partai lain yang mengusung Anies mengalami penurunan elektabilitas yakni Demokrat dan PKS.

Demokrat memperoleh elektabiltas 8,7 persen. Jumlah itu turun 5,3 persen dari 14 persen pada survei sebelumnya. Kemudian PKS dari 6,3 persen menjadi 4,8 persen.

Survei Litbang Kompas juga mencatat elektabilitas PDI Perjuangan berada di angka 22,9 persen. Elektabilitas partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu meningkat 1,8 persen dibandingkan survei yang sama pada Oktober 2022.

Kemudian Partai Gerindra memperoleh elektabilitas 14,3 persen. Angka itu menurun 1,9 persen saat jajak pendapat Oktober 2022, yaitu sebesar 16,2 persen. Selanjutnya ada Partai Golkar memiliki elektabilitas 9 persen, naik 1,9 persen dibandingkan survei sebelumnya yaitu 7,9 persen.

Survei digelar Litbang Kompas pada 25 Januari hingga 4 Februari 2023, dengan melibatkan 1.202 responden dari seluruh provinsi di Indonesia. Sampel dipilih secara acak dengan metode sistematis bertingkat, dan survei dilakukan dengan wawancara tatap muka. Menggunakan metode tersebut, jajak pendapat memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, serta margin of error kurang lebih 2,83 persen. 

Survei Litbang Kompas senada dengan survei Poltracking pada akhir tahun lalu. Berdasarkan survei yang digelar pada 26 November-2 Desember, Poltracking menemukan elektabilitas Partai Nasdem melesat naik.

Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda AR mengatakan, langkah Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres membuahkan hasil. Nasdem mulai mendapatkan perhatian publik di lima provinsi di Pulau Jawa yang disurvei.

Di DKI Jakarta, Nasdem meraih 14,3 persen atau kedua setelah PDIP dan di atas PKS dengan 12,4 persen. Di Banten, Nasdem turut meraih posisi kedua dengan 13,8 persen di bawah Gerindra 17,6 persen, di atas Partai Golkar dengan 13,3 persen.

Di daerah-daerah yang bukan basis mereka sekalipun, Nasdem mampu ke luar dari posisi bawah dan masuk 10 teratas. Di Jabar, Nasdem posisi empat dengan 7,5 persen, di Jateng posisi delapan 2,4 persen dan Jatim posisi lima 6,9 persen.

"Yang menarik, runner up nomor dua, yaitu Partai Nasdem di 14,3 persen, nomor dua di Jakarta. Ini basis Anies Baswedan yang sekaligus kita tahu Nasdem sudah mendeklarasikan Anies sebagai capresnya," kata Hanta, Kamis (15/12/2023).

Raihan Nasdem di Jakarta sejalan elektabilitas Anies di DKI Jakarta yang meraih 49,6 persen, mengungguli Ganjar 27,5 persen dan Prabowo 15,7 persen. Bahkan, di Banten walau Gerindra unggul, Nasdem mampu pula mencuat masuk ke posisi kedua.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement