REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum mau mengumumkan calon presiden (capres) yang akan diusung partainya di Pilpres 2024. Pakar Politik UGM Mada Sukmajati menilai, keputusan Megawati tersebut kian mengonfirmasi bahwa partainya mengusung Ganjar Pranowo.
"Sebenarnya, kemarin memutuskan untuk tidak mengumumkan itu sebenarnya ya justru mengkonfirmasi dugaan publik bahwa PDIP akan mencalonkan Ganjar Pranowo," kata Mada dalam diskusi 'Menyongsong Tahun Politik 2024' di UGM, kamis (13/1).
Menurut Mada, PDIP dipastikan mengusung Ganjar. Apalagi, elektabilitas gubernur Jawa Tengah selalu moncer di sejumlah survei. Sedangkan elektabilitas Puan sampai saat ini dinilai masih rendah, sehingga PDIP nantinya akan kesulitan mendongkrak elektabilitas ketua DPR itu.
"Kalau Bu Puan kan berat ya untuk ngangkat dalam waktu dekat ini elektabilitasnya," ujarnya.
Sementara itu, ia juga merespons rumor yang menyebut bahwa PDIP akan mengusung Megawati. Meskipun secara prosedural hal itu bisa dilakukan, hal tersebut tetap saja dinilai akan menyulitkan langkah PDIP untuk bisa hattrick sebagai pemenang pemilu.
"Ya kita kan nggak tau, sejauh ini seperti yang ada di survei lembaga-lembaga kredibel kan nama Bu Mega nggak ada," tuturnya.
Dengan belum diumumkannya calon presiden yang diusung PDIP, Mada menilai, masih sulit untuk menerawang berapa kandidat capres yang akan bertarung di Pilpres 2024. Selain Anies Baswedan yang telah mendapat dukungan dari Partai Nasdem, menurut dia, kemungkinan Partai Gerindra juga akan mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
"Termasuk kalau kita bicara Pak Prabowo. Pak Prabowo ini kan juga memiliki posisi yang sebenarnya sangat strategis juga di dalam konstelasi pencalonan presiden kita ini," ucapnya.