REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa pemerintah berupaya memperkuat program pemberdayaan masyarakat. Langkah ini dilakukan agar masyarakat penerima bantuan sosial (bansos), terutama yang masih dalam kategori usia produktif, dapat menjadi mandiri dan tidak lagi bergantung pada bansos. Pernyataan ini disampaikan di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (4/11) malam.
Pemberdayaan masyarakat menjadi perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto, yang terlihat dari dibentuknya kementerian koordinator khusus untuk bidang tersebut. "Ini menandai komitmen kuat Presiden dalam memperkuat pemberdayaan. Tanpa pemberdayaan, bansos bisa menjadi demotivasi bagi penerimanya," ujar Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah, usai menghadiri rapat terbatas terkait program pemberdayaan masyarakat yang dipimpin oleh Presiden Prabowo.
Pemerintah juga akan mempelajari program pemberdayaan yang tepat bagi penerima bansos, terutama mereka yang berada dalam usia produktif. "Program pemberdayaan sebenarnya lebih besar bantuannya daripada bansos," tambah Gus Ipul. Contohnya adalah bantuan modal usaha dan peningkatan keterampilan.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Dalam rapat yang dihadiri oleh sejumlah menteri, termasuk Muhaimin Iskandar dan Pratikno, dibahas juga integrasi program pemberdayaan agar terhubung dengan penerima bansos sehingga mereka bisa menjadi lebih mandiri.
Gus Ipul juga menyebutkan bahwa ada kelompok rentan seperti lansia dan difabel yang mungkin akan menjadi penerima bansos seumur hidup. Namun, bagi yang masih dalam usia produktif dan sehat, diharapkan bisa mengikuti program pemberdayaan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.