Rabu 05 Nov 2025 04:30 WIB

Mensos Usul MBG untuk Lansia dan Difabel di 2026

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengusulkan kepada Presiden Prabowo agar program makan bergizi gratis juga mencakup lansia dan difabel pada 2026.

Rep: antara/ Red: antara
Mensos usul kepada Presiden MBG diberikan kepada lansia, difabel.
Foto: antara
Mensos usul kepada Presiden MBG diberikan kepada lansia, difabel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto agar program makan bergizi gratis (MBG) juga ditujukan kepada masyarakat lanjut usia (lansia) dan kelompok difabel, dengan harapan dapat direalisasikan pada tahun 2026. Usulan ini disampaikan dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Selasa (4/11) malam.

"Kami juga tadi mengusulkan kepada Bapak Presiden untuk memberikan makan bergizi gratis khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas (difabel, red.). Kami dalami lagi, nanti kami melaporkan pada kesempatan lain," ujar Gus Ipul, sapaan akrab Saifullah Yusuf, setelah menghadiri rapat tersebut.

Gus Ipul menegaskan bahwa jika usulan ini disetujui, para lansia dan difabel yang menjadi penerima MBG tidak akan dihapus dari daftar penerima bantuan sosial (bansos). "Ndak (dihapus, red.). Jadi maksudnya begini, bansos itu bagian dari perlindungan dan jaminan sosial," jelasnya.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Program MBG, yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo, diluncurkan pertama kali pada 6 Januari 2025 dan menargetkan hingga akhir tahun 2025 penerima manfaat mencapai 82,9 juta orang di 38 provinsi. Hingga akhir Oktober 2025, tercatat sekitar 40 juta orang telah menerima manfaat program ini.

Rapat Terbatas di Istana

Dalam rapat yang digelar di Istana Kepresidenan RI tersebut, Presiden Prabowo memanggil sejumlah menteri untuk membahas program pemberdayaan masyarakat dan UMKM. Hadir dalam rapat ini antara lain Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, serta beberapa menteri lainnya.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement