Kamis 12 Jan 2023 22:22 WIB

Tolak Proporsional Tertutup, AHY: Demokrasi Jangan Dirampas

Ketum Demokrat AHY menolak proporsional tertutup dan sebut demokrasi jangan dirampas.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Bilal Ramadhan
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY menolak proporsional tertutup dan sebut demokrasi jangan dirampas.
Foto: Republika/Prayogi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY menolak proporsional tertutup dan sebut demokrasi jangan dirampas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi salah satu dari delapan ketua umum partai politik yang menolak sistem proporsional tertutup digunakan dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024. Setidaknya, ada dua alasan utama dia menolak hal tersebut.

Pertama, jangan sampai ada hak rakyat dalam kehidupan demokrasi ini yang dirampas. Jika terjadi sistem proporsional tertutup, maka rakyat tidak bisa memilih secara langsung wakil-wakilnya di parlemen.

Baca Juga

"Padahal kita ingin semua menggunakan haknya, dan tidak seperti membeli kucing dalam karung. Dan tentu kita berharap, pada saatnya para wakil rakyat dan pemimpin yang terpilih, benar-benar bisa membawa perubahan dan perbaikan," ujar AHY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Alasan kedua, kedua, secara internal partai politik juga perlu menjaga semangat yang tinggi dari seluruh kadernya. Dengan sistem proporsional terbuka, tentu diharapkan setiap kader partai politik juga punya ruang dan peluang yang adil.

"Jangan sampai mereka yang berjibaku, berusaha, dan berjuang untuk mendapatkan suara, kemudian rontok semangatnya karena sistem yang berubah secara tiba-tiba," ujar AHY.

Ia menyadari bahwa 2023 sudah memasuki tahun politik yang penuh dinamika bagi para penyelenggara dan pesertanya. Termasuk momentum pendaftaran pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

Mereka juga melihat bahwa dinamika di dalamnya juga telah menghadirkan diskursus publik. Namun yang jelas, Partai Demokrat semua berharap bahwa semua tahapan pemilu itu bisa berjalan dengan lancar dan baik.

"Partai Demokrat juga berharap agar KPU dan Bawaslu bisa menjalankan amanah dan tugasnya secara independen, netral, dan mengedepankan asas-asas yang penuh dengan keadilan dan kejujuran," ujar AHY.

"Kita tidak ingin ada keberpihakan terhadap golongan atau kelompok tertentu, kita tentu ingin segala sesuatunya berlangsung dengan baik dan damai," sambung putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement