Jumat 14 Oct 2022 16:26 WIB

Kapolri Siap Kerahkan Daya Upaya Kembalikan Kepercayaan Masyarakat

Kapolri mengakui tingkat kepercayaan publik terhadap kepolisian menurun.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) memberikan keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus tragedi Kanjuruhan di Mapolresta Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10/2022). Polri menetapkan enam tersangka dalam kasus tragedi Kanjuruhan yakni Dirut Liga Indonesia Baru (LIB) berinisial AHL, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan berinisial AH, Kepala Keamanan pertandingan berinisial SS, Kabag Ops Polres Malang berinisial WS, anggota Brimob Polda Jatim berinisial H dan anggota Samaptha Polres Malang berinisial BSA.
Foto: ANTARA/Fajar Ali
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) memberikan keterangan pers terkait penetapan tersangka kasus tragedi Kanjuruhan di Mapolresta Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10/2022). Polri menetapkan enam tersangka dalam kasus tragedi Kanjuruhan yakni Dirut Liga Indonesia Baru (LIB) berinisial AHL, Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) pertandingan berinisial AH, Kepala Keamanan pertandingan berinisial SS, Kabag Ops Polres Malang berinisial WS, anggota Brimob Polda Jatim berinisial H dan anggota Samaptha Polres Malang berinisial BSA.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Polri menegaskan siap mengerahkan segala daya dan upaya untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengatakan, institusi kepolisian harus dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Kapolri bersama lebih dari 500 personel Polri berada di Istana Negara mengikuti pengarahan Presiden RI Joko Widodo kepada perwira tinggi Mabes Polri, kapolda, dan kapolres se-Indonesia. Dalam laporannya kepada Presiden, Kapolri mengakui bahwa belakangan ini tingkat kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian mengalami penurunan.

Baca Juga

"Hal ini terjadi akibat kejadian-kejadian menonjol yang berdampak negatif dan menjadi perhatian publik," kata Sigit, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2022).

Oleh karena itu, Kapolri menegaskan bahwa jajarannya terus secara maksimal menunaikan tugas investigasi dengan mengerahkan segala kemampuan agar kejadian-kejadian tersebut dapat terungkap dan dituntaskan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. Menurut Kapolri, hal itu sekaligus sebagai bentuk pertanggungjawaban Polri kepada masyarakat agar bisa menumbuhkan harapan masyarakat terhadap penegakan hukum yang berkeadilan.

 

"Kami siap mengerahkan segala daya upaya agardapat mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri, menjaga amanah Polri dalammelakukan program transformasi hukum Polri yang presisi untuk melaksanakan tugas pokok Polri menjaga keamanan, kehidupan masyarakat, melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, danmenegakkan hukum," kata Sigit.

Kapolri menegaskan bahwa institusinya secara berkesinambungan melakukan evaluasi dan pembenahan internal. Hal ini merupakan bagian dari reformasi keseluruhan, reformasi instrumental, dan terutama reformasi struktural Polri.

"Dengan semangat yang pernah dinyatakan Presiden bahwa polisi bukan sekadar profesi, tapi sebuah jalan untuk mengabdi," ujar Sigit.

Selain pejabat Polri, pengarahan Presidenturut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD serta jajaran Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement