REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Tim pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat (J) resmi melaporkan Ferdy Sambo dan isterinya, Putri Candrawathi Sambo ke Bareskrim Mabes Polri. Pelaporan kali ini terkait dengan fitnah, dan tuduhan, atau persangkaan palsu terhadap almarhum Brigadir J.
Selain Sambo dan Putri, dalam pelaporannya, Pengacara Kamaruddin Simanjuntak juga menegaskan, turut melaporkan Briptu Martin Gabe, penyidik Polda Metro Jakarta Selatan (Jaksel). Kamaruddin menerangkan, pelaporan tersebut, dilakukan setelah desakan dari keluarga, dan tim pengacara, agar Ferdy Sambo, dan Putri Sambo meminta maaf terbuka, tak digubris.
Keluarga Brigadir J, menagih maaf dari Ferdy dan Putri, atas fitnah, dan persangkaan pelecehan seksual yang dituduhkan terhadap Brigadir J. “Jadi seperti yang sudah kami jelaskan berkali-kali, bahwa klien kami almarhum Yoshua (J) ini sering dituduh, difitnah, bahkan sampai dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan atas persangkaan palsu, tentang pelecehan seksual, atau melakukan kekerasan, atau pemerkosaan,” ujar Kamaruddin, di Bareskrim Polri, Jumat (26/8/2022).
Padahal, kata Kamaruddin, persangkaan palsu tersebut, tak ada yang terbukti. Sebaliknya, fakta hukum yang terungkap atas pelaporan tersebut, bahkan dikatakan Kepala Bareskrim Polri, Komisaris Jenderal (Komjen) Agus Andrianto, tak ada peristiwa hukumnya. Pun, pelaporan tersebut, dihentikan penyidikannya dengan penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dari Bareskrim Polri, lantaran kenihilan fakta.
Baca juga : Penyidik Tanya 80 Pertanyaan kepada Istri Irjen Ferdy Sambo
“Maka dari itu, kami atas nama keluarga almarhum Yoshua, melaporkan saudara Ferdy Sambo, dan Putri Candrawathi Sambo, termasuk Briptu Martin Gabe ke Dirtipidum Bareskrim Polri, atas pelaporan palsu, atau persangkaan palsu, atas fitnah-fitnah tersebut,” ujar Kamaruddin.
Kamaruddin, dalam pelaporannya meminta penyidik mentersangkakan kembali Ferdy Sambo, dan Putri Candrawathi, serta Briptu Gabe, dengan sangkaan Pasal 317 dan Pasla 318 KUH Pidana.
Kamaruddin, dalam pelaporannya, juga membawa sejumlah bukti-bukti. Di antaranya, bukti SP-3 terbitan Dirtipidum Bareskrim Polri, serta bukti-bukti lain, berupa laporan-laporan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo, dan Putri Sambo, serta Briptu Martin Gabe.
“Juga kita serahkan berupa file-file video dari konfrensi pers Kapolres Jakarta Selatan, dan bukti-bukti rilis-rilis resmi dari Polri, dan berita-berita terkait tentang pelaporan yang menuduh almarhum Yoshua melakukan pelecehan seksual, dan ancaman kekerasan,” ujar Kamaruddin.
Baca juga : Komjak: Sulit Ancam Hukuman Mati Sambo Bila tak Diketahui Motif Pembunuhan