REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah, mengatakan dalam penanganan kasus hukum di Kejaksaan Agung (Kejakgung), yang terpenting metodenya sudah benar.
Hal ini disampaikan Fahri menanggapi sejumlah kasus di Kejakgung, yang diduga melibatkan sejumlah perusahaan maupun individu yang terkait dengan kekuasaan. “Yang penting metodenya sudah benar. Siapapun yang kena (terlibat) terserah. Menurut saya itu lebih objektif,” kata mantan wakil ketua DPR ini, Rabu (10/8/2022).
Dijelaskannya, investigasi Kejakgung dengan melakan audit perlu diapresiasi. Menurut Fahri, Kejakgung semakin mencapai inti dari pemberantasan tindak pidana korupsi. “Karena kalau kita memakai metode operasi tangkap tangan (OTT), seperti yang saya kritik dulu, kurang bisa melacak apa yang sebenarnya terjadi,” kata Fahri.
Dengan metode audit seperti yang dilakukan Kejakgung bekerja sama dengan BPK, menurut Fahri, jauh lebih efektif dalam menemukan banyak peristiwa korupsi di berbagai institusi. "Saat ini, Kejakgung bisa menunjukkan kinerja yang lebih terstruktur dan rapi,” ungkap dia.