Kamis 04 Aug 2022 22:49 WIB

Irjen Sambo Ungkap Penyebab Tewasnya Brigadir J

Irjen Sambo meminta dukungan masyarakat agar istrinya segera pulih dari trauma.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Ilham Tirta
Irjen Ferdy Sambo saat tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/8/2022). Irjen Pol Ferdy Sambo memenuhi panggilan Bareskrim Polri untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan tindak pidana polisi tembak polisi di rumah dinasnya yang menewaskan Brigadir J.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Irjen Ferdy Sambo saat tiba di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/8/2022). Irjen Pol Ferdy Sambo memenuhi panggilan Bareskrim Polri untuk diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan tindak pidana polisi tembak polisi di rumah dinasnya yang menewaskan Brigadir J.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inspektur Jenderal (Irjen) Ferdy Sambo menyebut kematian ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yoshua (J) tak lepas dari latar belakang perbuatan terhadap isterinya, Putri Candrawathi Sambo. Kata dia, insiden baku tembak antara Bharada Richard Eliezer (E) yang menewaskan Brigadir J, berawal dari perbuatan yang tak pantas.

Hal tersebut, dikatakan Sambo, saat ia mendatangi Gedung Bareskrim Polri untuk diperiksa Tim Gabungan Khusus dan Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum).

Baca Juga

Akan tetapi, Sambo tak menjelaskan perbuatan apa yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Sambo.

“Semua ini tidak terlepas dari apa yang telah dilakukan saudara Yoshua (Brigadir J), kepada isteri dan keluarga saya,” kata Sambo, Kamis (4/8/2022). Namun begitu, Sambo menyesali atas insiden yang menewaskan Brigadir J itu. Sambo mengaku, sebagai manusia yang ber-Tuhan, meminta maaf kepada keluarga besar Brigadir J.

“Saya selaku manusia ciptaan Tuhan, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Brigadir Yoshua. Semoga keluarga diberikan kekuatan,” kata Sambo.

Sebagai jenderal polisi, ia pun meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, maupun institusi Polri atas tewasnya Brigadir J. “Saya menyampaikan permohonan maaf, kepada Kapolri dan kepada institusi Polri,” ujar Sambo.

Atas penyesalan dan permintaan maaf tersebut, Sambo memohon kepada masyarakat memberikan dukungan kepada isterinya, Putri Sambo, yang sejak kematian Brigadir J mengalami guncangan batin. “Saya mohon doa, agar isteri saya segera pulih dari trauma, dan anak-anak saya, agar bisa melewati kondisi ini,” kata Sambo.

Kemunculan Sambo ke Mabes Polri adalah penampakannya pertama kali setelah insiden yang disebut baku-tembak antara Bharada E dan Brigadir J di kawasan Duren Tiga, Jaksel, Jumat (8/7/2022), lalu. Brigadir J dan Bharada E adalah sesama ajudan Irjen Sambo sebagai Kadiv Propam Polri.

Dalam insiden tersebut, lima peluru Bharada E menewaskan Brigadir J. Versi kepolisian, adu tembak berawal dari dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Nyonya Sambo di kamar pribadi. Bahkan disebutkan Brigadir J nekat menodongkan pistol HS-16 ke arah kepala Putri Sambo. Nyonya Sambo yang teriak minta tolong didengar oleh Bharada E.

Selanjutnya terjadi tembak-tembakan antara Bharada E dan Brigadir J. Terkait peristiwa tersebut, Irjen Sambo dan Putri Sambo melaporkan Brigadir J atas dugaan pelecehan seksual dan pencabulan, serta ancaman kekerasan, juga percobaan pembunuhan.

Dua pelaporan yang sempat dalam penyidikan Polres Jaksel itu diambil alih oleh Polda Metro Jaya. Namun, kematian Brigadir J dan kronologis peristiwa tak wajar versi kepolisian, membuat keluarga J membuat laporan tandingan, pembunuhan Brigadir J, ke Bareskrim Polri.

Pada Rabu (4/8/2022), tim penyidikan di Dittipidum Bareskrim Polri menetapkan Bharada E sebagai tersangka Pasal 338 juncto Pasal 55 dan Pasal 56 KUH Pidana.

Sangkaan itu terkait pembunuhan dengan pasal pengait kejahatan yang dilakukan besama-sama dan perbantuan untuk melakukan pembunuhan.

Sementara proses penyidikan dua pelaporan yang dilakukan Ferdy Sambo sampai saat ini belum ada progresnya. Padahal, tim dari Polda Metro Jaya pada Kamis (21/7) dan Jumat (22/7), telah melakukan gelar prarekonstruksi dua kali di markasnya dan tempat kejadian perkara (TKP), rumah dinas Irjen Sambo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement