Jumat 17 Jun 2022 06:22 WIB

Perkuat Karakter dan Paku Integritas Penyelenggara Negara di KLHK, KPK Gandeng ESQ

Peserta diajak memahami tiga poin penting dalam memberantas korupsi.

Wakil Ketua KPK Nurul Gufron bersama Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian saat kegiatan Program Pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negera Berintegritas (Paku Integritas) Batch 1 untuk para Eselon 1 dan 2 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) di The Westin Hotel Jakarta, Kamis (16/6/2022).
Foto: Dok. Kem
Wakil Ketua KPK Nurul Gufron bersama Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian saat kegiatan Program Pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negera Berintegritas (Paku Integritas) Batch 1 untuk para Eselon 1 dan 2 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) di The Westin Hotel Jakarta, Kamis (16/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggandeng ESQ Group untuk mengadakan Program Pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negera Berintegritas (Paku Integritas) Batch 1 untuk para Eselon 1 dan 2 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK) di The Westin Hotel Jakarta, Kamis (16/6/2022).

Paku Integritas merupakan salah satu program pendidikan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan antikorupsi khusus bagi para penyelenggara negara di Kementerian/Lembaga.

Baca Juga

“Sebelumnya apa motivasi kita berkumpul di sini? Ya, kita akan bahas tentang integritas. Di sini saya hanya sampaikan kulitnya saja, nanti isinya dipaparkan oleh Pak Ary Ginanjar. Integritas itu bisa disebut JuPe (Jujur Peduli), Bedil (Bertanggungjawab dan Adil) dan lainnya,” ucap Wakil Ketua KPK Nurul Gufron.

Ia membeberkan tiga strategi utama dalam mencegah praktik korupsi oleh setiap penyelenggara negara. "Pertama, penindakan. Harapannya agar takut untuk melakukan tindak pidana korupsi dan pelakunya jera," katanya.

Kedua, perbaikan sistem tata kelola keuangan, tata kelola penyelenggaraan layanan publik dan administrasi pemerintahan agar tidak ada celah bagi siapa saja untuk melakukan korupsi.

Terakhir, dalam menerapkan Paku Integritas, KPK menggunakan strategi pendekatan pendidikan dan peran serta masyarakat agar menumbuhkan integritas dari dalam dirinya untuk tidak mau melakukan praktik korupsi.

“Mengapa saya sampaikan ini? Karena nanti di akhirat tubuh termasuk mulut kita akan bersaksi, dimintai pertanggungjawabannya. Oleh karenanya, integritas yang termasuk jujur, adil, peduli dan lain-lain itu hanya akan lahir dari jiwa-jiwa yang sadar bahwa kehidupannya untuk akhirat. Bahwa dirinya dihadirkan untuk memberi manfaat yang begitu penting,” kata dia.

Dalam paparannya, Ary Ginanjar menjelaskan terkait pelatihan beserta pengenalan tagline Paku Integritas, Insight terkait penerapan integritas, serta De Brief dan Refleksi Integritas.

“Tadi di awal sesi, dilantunkan Mars KPK yang merupakan lagu semangat pemberantasan korupsi. Dan hari ini, saya akan memberikan lagi training untuk KPK dalam program pendidikan antikorupsi, khususnya di lingkup KLHK,” kata Ary yang dulu pernah memberikan training sejak KPK 22 tahun lalu hingga hari ini.

Ia melanjutkan bahwa untuk membangun bangsa yang bebas korupsi tidak cukup hanya penindakan dan tidak cukup hanya pencegahan. "Tetapi harus tahu bagaimana membangun integritas sebagai identitas yang masuk ke dalam hati," kata dia.

Kemudian, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Wawan Wardiana berharap setelah kegiatan ini para Pejabat Eselon I dan II KLHK ini mampu mengimplementasikan nilai-nilai integritas dalam pelaksanaan tugas di instansinya masing-masing.

“Pelatihan Paku Integritas di batch pertama ini adalah untuk Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Sesuai tujuan program ini, Anda juga diharapkan menjadi teladan dalam mengemban tugas, mampu merefleksikan diri agar terhindar dari korupsi dan mampu memimpin pemberantasan korupsi di instansi Anda," ucap Wawan.

Dalam kesempatan itu, para peserta juga mengunjungi Rumah Tahanan KPK sebagai refleksi studi dan membangun kesadaran diri agar terhindar dari tindak pidana korupsi.

Diklat ini merupakan muara dari program PAKU Integritas. Sebelumnya para penyelenggara negara beserta pasangannya mengikuti pembekalan antikorupsi melalui executive briefing.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement