Kamis 10 Mar 2022 16:12 WIB

Apakah Kopassus Dikirim ke Papua Usai Pembataian Karyawan PT PTT? Ini Jawaban Sang Danjen

Tim Kopassus masih menunggu petunjuk dari Panglima TNI AD.

Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.
Foto: Istimewa
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Mayjen TNI Widi Prasetijono menyebutkan, hingga saat ini belum ada penambahan personel Kopassus ke Papua. Danjen Kopassus mengatakan hal itu, di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (10/3), menanggapi terjadinya pembunuhan delapan pekerja tower PT Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, oleh separatis Pappu, beberapa waktu lalu.

"Sementara ini belum ada (penambahan personel). Tapi, kami menunggu petunjuk dari Panglima TNI Jenderal TNI Andika selaku pengguna pasukan TNI," kata Widi.

Baca Juga

Jenderal bintang dua ini menjelaskan, saat ini Korps Baret Merah hanya melakukan Bantuan Kendali Operasi (BKO) personel saja."Sifatnya itu kami Kopassus itu BKO-kan personel untuk melaksanakan tugas," ujarnya.

Menurut dia, pendekatan yang dilakukan di Papua pun sudah berubah menjadi pembinaan teritorial (binter). "Terkonsentrasi melaksanakan kegiatan binter saja di sana. Sehingga tentunya semua operasi di Papua dilaksanakan oleh Pangdam Cendrawasih dan Pangdam Kasuari," ucap Widi.

Sebelumnya, sebanyak 8 pekerja proyek tower PT Palapa Timur Telematika (PTT) tewas dibunuh KKB di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3). Setelah membantai 8 pekerja yang tengah mengerjakan tower PTT, di hari yang sama KKB juga menyerang salah satu prajurit Satgas Kodim Yonif R 408/SBH hingga terluka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement