Kamis 01 Sep 2022 14:59 WIB

Tim SAR Temukan Empat Karung Jasad Korban Mutilasi Timika

Masih ada dua karung jasad korban yang belum ditemukan.

Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa (trngah) berbincang dengan Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen (kiri) sebelum memberikan keterangan kepada wartawan di sela-sela peninjauan pengamanan kunjungan Presiden Joko Widodo di Stadion Lucas Enembe, Sentani, Jayapura, Papua, Senin (29/8/2022). Pangdam XVII/Cenderawasih memberikan keterangan bahwa telah mengamankan enam prajurit TNI AD yang diduga terlibat kasus pembunuhan dan mutilasi warga sipil asal Nduga di Timika, Papua.
Foto: ANTARA/Sakti Karuru
Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa (trngah) berbincang dengan Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen (kiri) sebelum memberikan keterangan kepada wartawan di sela-sela peninjauan pengamanan kunjungan Presiden Joko Widodo di Stadion Lucas Enembe, Sentani, Jayapura, Papua, Senin (29/8/2022). Pangdam XVII/Cenderawasih memberikan keterangan bahwa telah mengamankan enam prajurit TNI AD yang diduga terlibat kasus pembunuhan dan mutilasi warga sipil asal Nduga di Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tim SAR gabungan menemukan sebagian besar jasad korban mutilasi dalam empat karung yang dibuang di sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Papua.

Direskrimum Polda Papua Kombes Pol. Faizal Rahmadani ketika dihubungi Antara di Jayapura, Kamis (1/9/2022), mengatakan bahwa tim menemukan bagian tubuh keempat korban. Namun, kepala dan kaki hingga kini belum ditemukan. Tim SAR gabungan masih mencari korban dengan menyisir sekitar lokasi pembuangan hingga ke muara.

Baca Juga

Dari keterangan para tersangka, kata dia, keempat warga sipil setelah dibunuh, tubuhnya langsung dimutilasi. Kemudian dimasukkan dalam enam karung berbeda, yakni empat karung berisi bagian badan masing-masing korban, sedangkan dua karung lainnya berisi kepala dan kaki.

Kombes Pol. Faizal yang saat ini masih di Timika mengatakan bahwa pelaku pembunuhan itu adalah empat warga sipil dan enam anggota TNI AD.Untuk militer, kasusnya ditangani POM.

Empat warga sipil yang menjadi pelaku pembunuhan itu, tiga di antaranya sudah ditangkap, sedangkan seorang lainnya berinisial RMH masih buron.Ia menduga motif pembunuhan keempat warga sipil itu karena faktor ekonomi. Pasalnya, sebelumnya para pelaku menawarkan dua pucuk senjata api seharga Rp250 juta. "Harga ini sudah deal. Namun, setelah uang diterima, keempatnya dibunuh pelaku, sedangkan uang tersebut dibagi-bagi," katanya.

Disebutkan pula bahwa 10 pelaku pembunuhan itu terdiri atas empat warga sipil APL alias Jeck, DU, R, dan RMH, sedangkan anggota TNI AD dari Brigif 20, yakni Mayor Inf. HF, Kapten Inf. DK, Praka PR, Pratu RAS, Pratu PC, dan Pratu R.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement