Jumat 10 Dec 2021 22:17 WIB

Wali Kota dan Mubaligh Sederhana itu Ingin Disapa Mang Oded

Jangan panggil Pak Oded, tapi Mang Oded saja.

Rep: Arie Lukihardianti, M Fauzi Ridwan, Bayu Adji P/ Red: Agus raharjo
Sejumlah pelayat menggotong keranda yang berisi jenazah Wali Kota Bandung Oded M Danial di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (10/12). Wali Kota Bandung Oded M Danial meninggal dunia pada Jumat (10/12) pukul 11.55 WIB diduga akibat serangan jantung saat hendak menjadi khotib Sholat Jumat di Masjid Mujahidin Bandung. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah pelayat menggotong keranda yang berisi jenazah Wali Kota Bandung Oded M Danial di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (10/12). Wali Kota Bandung Oded M Danial meninggal dunia pada Jumat (10/12) pukul 11.55 WIB diduga akibat serangan jantung saat hendak menjadi khotib Sholat Jumat di Masjid Mujahidin Bandung. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Wali Kota Bandung Oded M Danial dinyatakan meninggal pada Jumat (10/12) pukul 11.55 WIB. Direktur RS Muhammadiyah Kautsar Boesoirie menduga, Mang Oded, sapaan Oded Danial, meninggal karena serangan jantung. Ia kolaps di tengah menunaikan ibadah shalat sunnah dua rakaat sebelum menjadi khatib khutbah Jumat di Masjid Al Mujahirin, Muhammadiyah, Bandung.

Aktivitas mengisi khutbah atau menjadi imam shalat Jumat memang saban pekan dilakoni Mang Oded. Kegiatan ini bahkan sudah dilakukannya sejak menjabat sebagai wakil wali kota Bandung pada 2013. Mang Oded sengaja memprogramkan shalat Jumat keliling masjid sebagai salah satu aktivitas dakwahnya. Ia sendiri menyebut kegiatan ini sebagai Jumat Keliling atau Jumling.

Baca Juga

Sosoknya memang dikenal sebagai agamis oleh sejawat. Bahkan, Mang Oded juga memberi perhatian terhadap kasus-kasus yang dinilai menodai agama Islam. Misalnya kasus pemerkosaan yang dilakukan oknum guru terhadap belasan siswinya di salah satu sekolah di Kota Bandung. Sehari sebelum meninggal, Mang Oded memberi pernyataan terkait kasus yang menggegerkan Kota Bandung, bahkan seluruh Indonesia itu.

Dalam pernyataan resminya, Mang Oded meminta HW, guru pemerkosa siswi, dihukum berat karena mencederai agama Islam dan kemanusiaan. Seharusnya institusi pendidikan adalah lembaga untuk menempa karakter anak. Apalagi guru agama, seharusnya mampu untuk menguatkan moral muridnya bukan malah merusaknya," ujarnya, Kamis (9/12).

Mang Oded sudah mengetahui kasus ini sejak Mei. Dalam keterangannya kepada awak media, sejak Mei, Oded sudah menugaskan jajarannya mengawal kasus ini. "Waktu itu (Mei) saya langsung tugaskan Bu Rita (Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) untuk mengawal penanganan. Saya minta agar psikologis korban dijaga dan dilindungi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement