Kamis 09 Dec 2021 05:50 WIB

Kemendagri Turunkan Tim Pendamping Pemerintahan ke Semeru

Tim diturunkan untuk berkoordinasi dengan Pemda dan memantau jalannya pemerintahan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Foto udara kondisi pemukiman di Dusun Curah Kobokan, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021).  Dusun Curah Kobokan merupakan salah satu lokasi terparah terdampak awan panas guguran Gunung Semeru dan salah satu dusun terdekat dengan kawah Gunung Semeru
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Foto udara kondisi pemukiman di Dusun Curah Kobokan, Pronojiwo, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (8/12/2021). Dusun Curah Kobokan merupakan salah satu lokasi terparah terdampak awan panas guguran Gunung Semeru dan salah satu dusun terdekat dengan kawah Gunung Semeru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menerjunkan tim pendamping pemerintahan dan pemantauan bencana erupsi gunung Semeru. Tim ini diturunkan untuk berkoordinasi dengan pimpinan daerah setempat dan memantau jalannya kebijakan pemerintah baik yang diterapkan Provinsi Jawa Timur maupun Kabupaten Lumajang dalam merespons bencana erupsi gunung Semeru.

"Kami menugaskan agar tim segera melakukan analisa situasi dan melaporkan perkembangan yang terjadi secara berkala, sehingga pimpinan Kemendagri dapat mengambil keputusan yang diperlukan," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Safrizal ZA yang dikutip dari siaran pers Kemendagri, Rabu (8/12).

Tim tersebut berangkat dengan membawa bantuan tahap 1 dari Kemendagri. Safrizal, melanjutkan, Kemendagri juga akan kembali mengirimkan tim untuk membawa bantuan dari seluruh komponen lingkup Kemendagri yang saat ini masih dalam proses pendataan.

 

Ini karena Kemendagri selaku penanggung jawab pembinaan serta pengawasan (Binwas) umum penyelenggaraan pemerintahan daerah, dan Binwas teknis dalam implementasi SPM Sub Urusan Bencana.

"Perlu memastikan agar pelayanan pemerintahan dapat tetap berjalan secara optimal baik pada tingkat Provinsi, Kabupaten Lumajang, kecamatan terdampak maupun lingkup pemerintahan terdepan yakni desa, RT dan RW terutama pada tingkat desa," katanya.

Baca juga : Relawan Sahabat Ganjar Bangun Dapur Umum untuk Korban Semeru

 

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Bina Adwil Indra Gunawan menyampaikan perkembangan dampak bencana erupsi gunung Semeru hingga 6 Desember 2021, terdapat 2 kecamatan dan 6 desa yang terdampak erupsi, serta 8 kecamatan lainnya terdampak material abu vulkanik.

"Saat dilaporkan korban meninggal dunia mencapai 22 orang, luka berat 69 orang, luka sedang 100 orang, hilang 27 jiwa, 5.205 terdampak dan mengungsi sebanyak 3.596 jiwa,” ujarnya.

Di lain sisi, Indra menyebutkan sejumlah barang yang masih dibutuhkan para pengungsi, yakni makanan, makanan siap saji, obat-obatan, selimut, alas tidur, perlengkapan bayi dan anak, perlengkapan mandi, serta perlengkapan Wanita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement