REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdialog dengan pelajar dari sejumlah daerah melalui konferensi video di sela kegiatannya meninjau pelaksanaan vaksinasi massal di SMPN 1 Tarakan, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Selasa (19/10).
Pada kesempatan itu salah satu siswa asal SMK Negeri 1 Tubaba, Lampung bernama Sony Afandi membacakan sebuah pantun dan melontarkan "tebak-tebakan" yang membuat Presiden Joko Widodo tertawa.
"Perkenalkan Pak, nama saya Sony Afandi. Sebelumnya Sony punya pantun nih buat Bapak. Ini pantunnya khas Lampung ya Pak," ujar Sony kepada Presiden melalui konferensi video.
Sony kemudian membacakan pantun yang diucapkan seperti melantunkan lagu. "Makan nasi lauknya ikan, makan krupuk rasanya gurih. Pak Jokowi sudah berjuang, terlihat sangat letih. Vaksinasi door to door sudah kami dapatkan, Pak Jokowi terima kasih," ujar Sony.
Siswa itu lalu melontarkan sebuah "tebak-tebakan" kepada Presiden."Oh iya Pak, Bapak tahu nggak Pak, kalau orang Lampung itu suka sekali lho Pak sama yang namanya kopi," kata Sony.
"Kopi?" tanya Presiden.
"Iya Pak. Nah, ngomong-ngomong soal kopi, Bapak tahu nggak Pak, kopi-kopi apa yang bisa buat kita bahagia?" tanya Sony kepada Presiden.
Serentak teman-teman Sony berteriak "Apaaa tuh?"
"Ko pinta sepeda dari Pak Jokowi. Pak Jokowi dapat pahala, kami semua dapat sepeda," jawab Sony.
Hal itu membuat Presiden tertawa. Raut wajah Presiden tampak gembira meski tertutup masker dan badannya hingga bergoyang-goyang. "Siapa tadi yang minta sepeda?" tanya Presiden.
"Semua Pak," jawab para pelajar Lampung.
"Jangan semua, wong masa semua minta sepeda. Satu saja tunjuk jari," kata Presiden.
"Sony Pak, Sony yang menyampaikan Pak," kata Sony dengan cepat.
"Ya sudah Sony, saya beri sepeda. Nanti kirim alamatnya, segera. Besok saya kirim," kata Presiden.
"Terima kasih Pak, alhamdulillah," ujar Sony.
Pada kesempatan berdialog dengan para pelajar, Presiden Joko Widodo mengingatkan pelajar agar tidak berkerumun saat menjalani pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah pada masa pandemi Covid-19. Presiden menyampaikan PTM dapat dilakukan apabila pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di kabupaten/kota tersebut berada pada level 1, 2 atau 3.