Ahad 25 Apr 2021 11:54 WIB

Komisi I akan Minta Penjelasan Soal Alutsista

Setelah reses komisi 1 segera menjadwalkan rapat dengan kemenhan

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Hiru Muhammad
Pesawat P-8 Poseidon US Navy bersiap melakukan lepas landas di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (24/4/2021). Pesawat milik Angkatan Laut Amerika Serikat tersebut membantu melakukan proses pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak saat melaksanakan
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Pesawat P-8 Poseidon US Navy bersiap melakukan lepas landas di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (24/4/2021). Pesawat milik Angkatan Laut Amerika Serikat tersebut membantu melakukan proses pencarian KRI Nanggala 402 yang hilang kontak saat melaksanakan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhary mengatakan, pihaknya menaruh perhatian penuh kepada alat utama sistem senjata (alutsista) yang ada di Indonesia. Untuk itu, pihaknya akan segera meminta penjelasan terkait hal tersebut kepada pihak-pihak terkait.

"Komisi I DPR RI tentu memiliki kepentingan dan menaruh perhatian yang besar terhadap isu alutsista. Saat ini di Komisi I telah membentuk Panitia Kerja (Panja) alutsista sebagai bentuk perwujudan fungsi pengawasan terhadap mitra kerja kami dalam bidang pertahanan," ujar Kharis lewat keterangan tertulisnya, Ahad (25/4).

Setelah masa reses, Komisi I akan segera menjadwalkan rapat dengan Kementerian Pertahanan dan TNI. Khusus untuk membahas alutsista, agar kecelakaan yang terjadi dari alat-alat pertahanan tak kembali terjadi.

"Kuncinya adalah bagaimana agar anggaran pertahanan bisa dialokasikan secara memadai. Agar pemeliharan dan perawatan serta peremajaan alutsista bisa dilakukan sesuai dengan perencanaan,” ujar Kharis.

Tenggelamnya KRI Nanggala-402 tentu menjadi keprihatinan bagi TNI, Komisi I, dan masyarakat. Di mana perkembangan terkini, TNI menyampaikan KRI Nanggala-402 dinyatakan tenggelam di perairan Bali bagian utara.

"Bagi saya perkembangan situasi ini tentu sebuah kabar yang menggugah keprihatinan, bukan hanya bagi Angkatan Laut dan TNI namun juga bagi kita semua, masyarakat Indonesia pada umumnya," ujar politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 telah dinaikkan fasenya, dari fase submiss (hilang) menuju fase subsunk (tenggelam)."Saya atas nama Panglima TNI menyampaikan rasa prihatin yang mendalam. Kita bersama-sama mendoakan supaya pencarian ini terus bisa dilaksanakan dan bisa mendapatkan bukti-bukti kuat," kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjantosaat konferensi pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Sabtu (24/4).

Ia menjelaskan, operasi Search and Rescue (SAR) di perairan Bali telah memasuki hari keempat sejak dinyatakan hilang pada hari Rabu (21/4). Sejak awal, seluruh komponen yang dikerahkan telah bekerja semaksimal mungkin untuk mencari keberadaan KRI Nanggala-402 yang membawa 53 personel terbaik TNI AL.

"TNI Angkatan Laut bersama Polri, Basarnas, KNKT, serta negara sahabat telah berupaya semaksimal mungkin mencari keberadaan KRI Nanggala-402," ucap Panglima TNI dalam siaran persnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement