Selasa 13 Apr 2021 10:27 WIB

Kembalikan Ceria Alesa dengan Trauma Healing

Trauma healing dilakukan untuk menghilangkan masalah psikis pada warga terdampak.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Suasana ceria itu seperti yang terlihat saat trauma healing dilakukan oleh Tim Pertamina, di lapangan Gedung Olah Raga (GOR) Bumi Patra Indramayu, Senin (5/4) sore.
Foto:

Keceriaan itu salah satunya terlihat pada wajah Alesa Putri Arianda (5). Bocah asal Blok Kesambi, Desa/Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu itu tertawa riang saat bersama sembilan orang temannya, berusaha memindahkan bola plastik dari titik start ke sebuah kantong plastik di garis finish. Jarak antarkedua titik tersebut sekitar 20 meter.

Bola plastik itu bukan dibawa dengan tangan. Namun, menggunakan tali rafia, yang ujung-ujungnya dipegang secara bersama-sama oleh kesepuluh anak tersebut. Butuh kerja sama dan kekompakan tim dalam melakukannya. Jika tidak, bola akan terjatuh saat dalam perjalanan menuju garis finish.

"Ayo bawa bolanya dengan hati-hati," seorang trainer kembali berteriak memberikan semangat. Teriakannya tak kalah keras dibandingkan lagu 'Katanya' dari Trio Kwek-kwek, yang diperdengarkan melalui tape di pinggir lapangan.

Alesa dan teman satu kelompoknya pun langsung bersorak-sorai saat bola yang mereka bawa berhasil masuk ke dalam kantong plastik dengan selamat. Mereka kemudian bergegas kembali ke titik start dan mengulang proses yang sama. Hal itu mereka lakukan secepat mungkin karena ada batas waktu yang ditetapkan oleh trainer.

Alesa dan teman-teman kelompoknya juga harus bersaing dengan tiga kelompok lainnya. Kelompok yang paling banyak mengumpulkan bola, itulah pemenangnya. Meski memang, kelompok yang menang maupun yang kalah, tetap dapat hadiah.

Sementara Alesa dan anak-anak lain bermain memindahkan bola, sekumpulan anak-anak lainnya memilih melipat kertas di pinggir lapangan. Sejumlah trainer mengajari mereka membuat berbagai bentuk dengan kertas origami.

Di sela-sela permainan itu, anak-anak beristirahat sambil minum susu kotak dan makan cemilan yang disediakan Persatuan Wanita Patra (PWP). Celoteh riang anak-anak masih tetap terdengar di antara kunyahan cemilan dalam mulut mereka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement