Selasa 13 Apr 2021 10:27 WIB

Kembalikan Ceria Alesa dengan Trauma Healing

Trauma healing dilakukan untuk menghilangkan masalah psikis pada warga terdampak.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Suasana ceria itu seperti yang terlihat saat trauma healing dilakukan oleh Tim Pertamina, di lapangan Gedung Olah Raga (GOR) Bumi Patra Indramayu, Senin (5/4) sore.
Foto:

Sejumlah ibu-ibu duduk di pinggir lapangan menyaksikan semuanya. Mereka merasa lega menyaksikan anak-anak itu bergembira, melupakan trauma.

"Anak saya tadinya ketakutan karena melihat langsung kebakaran itu," ujar Nura (23), ibu kandung dari Alesa Putri Arianda.

Nura mengatakan, rumahnya hanya berjarak sekitar 300 meter dari tangki yang meledak dan terbakar. Rumahnya bergetar hebat dan suara ledakan dahsyat sontak membangunkan tidurnya, juga kedua anaknya.

"Saya kira ada gempa. Pas keluar rumah, ternyata api sudah berkobar dan asap pekat membumbung ke atas," tutur Nura.

Nura bergegas menyalakan sepeda motor, membawa Alesa dan si bungsu, Aninda Putri Arianda (2), mengungsi ke Balai Desa Balongan. Kedua anaknya menangis ketakutan di tengah kepanikan dan hiruk pikuk warga yang juga berlarian menjauhi sumber kebakaran. Sedangkan ayah kedua bocah itu, bekerja di luar kota.

Nura dan kedua anaknya hanya beberapa jam mengungsi di balai desa. Selanjutnya, mereka dipindahkan ke tempat pengungsian di GOR Bumi Patra.

Tak hanya kebutuhan makan yang terpenuhi, Nura dan kedua anaknya juga bisa merasa lebih tenang. Apalagi, ada kegiatan trauma healing bagi para pengungsi, terutama anak-anak.

Setelah ikut trauma healing, anak saya jadi ceria lagi. Malah tidak mau pulang. Katanya enak di sini, banyak teman, ada permainan dan lomba-lomba, ada badut dan dapat hadiah," tutur Nura, menirukan ucapan anaknya. 

Hal senada diungkapkan Wartinah (49), pengungsi lain, yang duduk tak jauh dari Nura. Dia mengatakan, cucu-cucunya, Arib (8), Zikri (5) dan Arfa (3) juga merasa ketakutan karena mendengar kerasnya ledakan dan melihat langsung kobaran api.

"Saat dengar suara petir, mereka langsung lari ketakutan, masih teringat ledakan di Pertamina. Tapi, setelah ikut trauma healing, mereka jadi ceria lagi. Malah tidak mau pulang," tutur warga Blok Kesambi, Desa Balongan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement