REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebanyak empat orang korban luka bakar akibat peristiwa ledakan dan kebakaran tangki di Kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, kondisinya kini membaik. Setelah 13 hari menjalani perawatan di RS Pertamina Balongan, mereka dapat kembali ke rumah masing-masing, Ahad (11/4).
Keempat pasien itu dilepas oleh General Manager Kilang Balongan, Hendri Agustian. Selanjutnya, mereka akan melakukan pengobatan dengan rawat jalan.
Dari empat orang pasien tersebut, satu orang berasal dari Desa Balongan dan tiga lainnya dari Desa Lombang, Kecamatan Juntinyuat. Saat peristiwa itu terjadi, mereka sedang melintas di lokasi kejadian.
Pertamina bertindak cepat dengan segera membawa korban untuk mendapatkan perawatan intensif di RS Pertamina Balongan. "Kami mohon maaf kepada korban dan keluarga dan berharap mereka dapat terus diberkahi dengan kesehatan," kata Hendri.
Hendri menambahkan, setelah keempat korban itu kembali ke rumah masing-masing, Pertamina akan terus memberikan bantuan. Menurutnya, tim medis Pertamina Balongan masih akan terus memantau kondisi mereka selepas dari rumah sakit."Pertamina akan terus mendampingi Bapak dan Ibu selama 30 hari kedepan, dengan pemenuhan kebutuhan berupa makanan," tutur Hendri.
Terkait kerusakan properti korban berupa kendaraan yang ikut terbakar pada saat kejadian, Pertamina juga menyatakan akan bertanggungjawab untuk penggantiannya. Selain keempat pasien itu, Pertamina juga masih terus melakukan perawatan intensif kepada lima pasien luka bakar lainnya yang berada di RSPP Jakarta. Mereka dalam pengawasan yang intensif di Burn Unit RSPP dan kondisinya terus membaik. "Kita berharap mereka segera sembuh dan dapat kembali berkumpul bersama keluarga," tutur Hendri.
Sebelumnya, seorang korban luka bakar yang dirawat di RSPP Jakarta, IA (17), meninggal dunia, Jumat (9/4) pukul 22.49 WIB. Korban meninggal setelah menjalani perawatan maksimal di Burn Unit RSPP Jakarta selama 12 hari.
Saat terjadinya ledakan dan kebakaran pada tangki di Kilang Pertamina Balongan, korban asal Desa Juntikedokan, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu itu sedang melintas di sekitar lokasi kejadian.
"Mewakili Pertamina, saya menyampaikan rasa duka terdalam atas kepergian almarhum. Kami memohon maaf, karena ikhtiar yang dilakukan tidak dapat menyelamatkan almarhum," tandas Hendri.