Sabtu 04 May 2024 23:31 WIB

Warga Diduga Teroris OPM Akhirnya Dilepaskan Setelah tak Terbukti

Polisi mengembalikan warga terduga teroris OPM ke keluarga

Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM). Polisi mengembalikan warga terduga teroris OPM ke keluarga
Foto: napiremkorwa.blogspot.com
Bintang Kejora, bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM). Polisi mengembalikan warga terduga teroris OPM ke keluarga

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA— Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur mengatakan seorang warga yang ditangkap dan diserahkan anggota TNI ke pihak kepolisian, telah dipulangkan ke keluarganya.

"Watage Gobay telah dipulangkan karena tidak cukup bukti setelah dilakukan pemeriksaan," kata Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur kepada Antara, di Jayapura, Sabtu (3/4/2024).

Baca Juga

Menurut dia, penyidik telah memulangkan Watage Gobay yang ditangkap saat dilakukan penyisiran oleh satuan TNI.

Patroli TNI sebelumnya ditembaki OPM di kampung Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, pada Rabu (1/5/2024).

"Walaupun telah dikembalikan Watage Gobay sejak Kamis (2/5), namun ia dikenakan wajib lapo. Bila nantinya ada bukti-bukti baru maka yang bersangkutan akan dipanggil kembali," katanya.

"Saat ini yang bersangkutan sudah kembali bersama keluarganya," kata Kapolres Paniai AKBP Abdus Syukur.

Sebelumnya Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Chandra Kurniawan mengakui OPM menyerang dan menembaki prajurit dari Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di sekitar Kampung Bibida, Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.

Penyerangan terhadap prajurit yang berpatroli itu terjadi pada Rabu (1/5/2024), namun tidak ada prajurit yang terluka.

Sesaat setelah OPM melakukan penyerangan, dilakukan pengejaran dan penyisiran, kemudian ditemukan seseorang sedang berada di semak-semak yang kemudian ditangkap dan diserahkan ke Polres Paniai untuk diproses lebih lanjut, kata Kapendam.

Sementara itu, di lokasi terpisah, Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani menyampaikan bahwa Personel gabungan TNI-Polri telah mengevakuasi jenazah Alexsander Parapak. 

Korban gugur ditembak teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) di kampung Pogapa, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya pada Selasa (30/4/2024) dan baru bisa dievakuasi pagi ini, Sabtu (4/5/2024). 

“Dalam proses evakuasi, selain jenazah almarhum Alexsander, personel juga mengevakuasi tiga orang warga pendatang yang akan kembali ke kampung halamannya, yakni seorang guru dan dua orang anak-anak,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Kombes Faizal Ramadhani saat dikonfirmasi, Sabtu (4/5/2024).

Korban Parapak telah tiba pukul 08.50 WIT di Mimika dan saat ini sudah berada di RSUD untuk selanjutnya akan dilakukan Visum dan Otopsi. Namun, proses pemakaman masih menunggu kesepakatan dari pihak keluarga. 

Saat ini masih dilakukan tindakan medis berupa visum dan otopsi oleh pihak RSUD, jenazah korban akan di semayamkan di rumah duka SP2 Mimika untuk selanjutnya diterbangkan ke kampung halamannya di Toraja, Sulawesi Selatan.

Menurut Faizal, korban gugur tertembak pada saat OPM menyerang Polsek Homeyo. Almarhum Alexsander merupakan warga pendatang dari Suku Toraja yang berusia 20 tahun.

Akibat penembakan tersebut, korban meninggal dunia. Menindaklanjuti situasi tersebut, personel gabungan TNI-Polesi mengevakuasi jenazah korban dari Distrik Homeyo menuju Timika, Kabupaten Mimika menggunakan helikopter. 

“Saat ini, aparat keamanan di Kabupaten Intan Jaya sedang meningkatkan keamanan di daerah-daerah rawan guna mencegah kejadian serupa,” kata Faizal.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement