REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen Rasman MS mengatakan dalam pencarian Sriwijaya Air SJ-182 pada hari ini, tim SAR hanya mendapatkan satu kantong berisi serpihan kecil pesawat.
Hingga pencarian hari ke-12, total telah ditemukan 324 kantong berisi bagian tubuh, serpihan kecil pesawat 64 kantong, potongan besar pesawat sebanyak 55 bagian, bagian kotak hitam perekam data pesawat (flight data recorder/FDR), serta pelindung atau casing dari perekam suara kokpit (cockpit voice recorder/CVR).
"Itu hasil pelaksanaan penyelaman yang dilakukan oleh Tim SAR gabungan hari ini," ujar Rasman di di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (20/1).
Sebelumnya, operasi pencarian korban, bagian pesawat dan CVR dari Sriwijaya Air telah diperpanjang kembali selama tiga hari sejak Senin (18/1), dengan operasi pencriaan seharusnya berakhir pada Jumat (15/1).
Selain mencari korban jatuh, pencarian juga terus dilakukan untuk menemukan bagian kotak hitam CVR setelah sebelumnya menemukan FDR dari pesawat rute Jakarta-Pontianak itu pada Selasa (12/1).
FDR dari Sriwijaya Air SJ-182 itu telah diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Namun, pencarian CVR dilanjutkan untuk memberikan petunjuk situasi kokpit saat pesawat itu jatuh.
Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Pesawat lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB.