REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirtipidum Bareskrim Brigjen Polisi Andi Rian Djajadi menegaskan pihaknya akan selalu kooperatif menanggapi permintaan Komnas HAM untuk menyelidiki kasus tewasnya enam Laskar Front Pembela Islam (FPI). Bahkan hari ini, Senin (21/12) pihaknya memenuhi permintaan Komnas HAM untuk memeriksa barang bukti tiga unit mobil.
"Saya selaku penyidikan terkait dugaan penyerangan petugas Polri oleh FPI, saya pastikan bahwa kami tim penyidik akan selalu dan tetap akan kooperatif dengan semua pihak," terang Andi Rian di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/12).
Menurut Andi Rian, pemeriksaan mobil sebagai barang bukti insiden berdarah itu merupakan momen ketiga kalinya pihaknya memenuhi permintaan Komnas HAM. Termasuk juga menghadiri permintaan dari Tim Komnas HAM baik berupa undangan untuk wawancara.
"Termasuk juga untuk menunjukkan barang bukti, dan tentu tetap akan saya pastikan terlaksana ke depan," tegas Andi Rian.
Dalam kesempatan itu, Andi Rian mendampingi Tim Penyelidik Komnas HAM memerika tiga unit mobil yang digunakan Polisi dan FPI saat bentrok di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Senin (7/12) dini hari. Rinciannya, dua mobil Avanza warna silver dan satu mobil Chevrolet Spin warna hitam. Kaca depan salah satu mobil Avanza tampak retak dan sementara satu Avanza lainnya terdapat dua lubang seperti bekas peluru di bagian samping kanan.
Sementara, satu unit Chevrolet warna abu-abu gelap tampak rusak parah. Terlihat satu ban sebelah kiri sudah hancur tinggal menyisakan peleknya saja. Sayangnya awak media tidak berkenan untuk mendekat, sehingga tidak bisa secara mendetail kondisi mobil tersebut. Para penyilidik Komnas HAM memeriksa detil setiap bagian mobil, sembari mencatat hal yang dirasa penting sebagai bahan penyelidikan.
Sayangnya dalam kesempatan itu, Andi Rian enggan menyampaikan kondisi ketiga mobil yang terparkir di Resmob Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Ia hanya mengatakan bahwa dua mobil merek Avanza Siver digunakan oleh petugas kepolisian Polda Metro Jaya dan satu unit mobil merek Chevrolet Spin dikendarai Laskar FPI yang tewas tertembak.
"Itu kan menjadi materi penyidikan, belum cocok untuk kita sampaikan ke publik, jangan nanti menjadi bahan untuk membangun narasi," tutup Andi Rian.
Komnas HAM juga belum bisa memberikan kesimpulan terkait hasil dari pemeriksaan yang berlangsung di parkiran Resmob Polda Metro Jaya.
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah keterangan yang disampaikan teman-teman kepolisian di Komnas HAM dengan sekarang ini identik atau tidak, karena butuh analisa lebih dalam lagi," ujar Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (21/12).