REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Brigjen Pol Musyafak meminta warga sekitar Kompleks Setukpa Lemdiklat Polri, Sukabumi, Jawa Barat, tidak perlu khawatir akan tertular virus Covid 19 pascaratusan siswa Setukpa terdeteksi positif dalam rapid test Covid 19.
Musyafak pun menjamin kesehatan warga sekitar Kompleks Setukpa, tetap aman. "Luas Setukpa ini 40 hektar, dijamin masyarakat sekitar tidak terpapar karena mereka (para siswa Setukpa) diisolasi di dalam asrama," kata Musyafak saat dihubungi, Rabu (1/4).
Sebelumnya, sebanyak 1.500 siswa Sekolah Inpektur Polisi (SIP) angkatan 49 Setukpa Lemdiklat Polri menjalani rapid test, lalu ditemukan ada 300 siswa di antaranya terdiagnosa positif. Mereka pun langsung menjalani masa isolasi selama 14 hari di asrama Setukpa.
Dia menjelaskan, selama masa isolasi, ratusan siswa ini bakal melakukan olahraga ringan dan berjemur secara rutin sebagaimana pasien yang sedang menjalani masa isolasi. "Pokoknya masyarakat di sini (Sukabumi), jangan khawatir. Apalagi hasil rontgen mereka normal, tidak mengarah ke pneumonia. Semua dalam batas normal," tambah jenderal bintang satu itu.
Dia menegaskan 300 siswa tersebut belum bisa dipastikan terinfeksi virus Covid 19. Mereka kini berstatus sebagai orang dalam pengawasan (ODP). "Hanya saja berdasar rapid test itulah orang kadang-kadang oh positif, kadang belum tentu Covid 19. Walaupun demikian tetap saya tangani seperti halnya menangani orang dalam pengawasan (ODP) kasus pandemi Covid 19," kata mantan kepala Rumah Sakit Polri Said Sukanto ini.
Hal itu karena rapid test hanya memeriksa antibodi dan tidak secara spesifik mengecek keberadaan virus Covid 19 di tubuh pasien. Untuk memastikan, nantinya setelah masa isolasi selama 14 hari, ratusan siswa itu harus menjalani pemeriksaan lanjutan dengan tes swab.