REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemkot Bogor mengusulkan pergeseran pintu keluar-masuk tol Jogorawi di KM 42 yang berada di depan terminal Baranangsiang. Pintu keluar-masuk akan di geser ke Jembatan Cinta, Kampung Sawah di KM 41.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, pengajuan tersebut telah disampaikan ke Direktorat Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Rabu (11/3). Dedie menjelaskan, usulan tersebut berimplikasi pada mundurnya gerbang tol Jagorawi.
"Untuk itu pihak Kementerian PUPR meminta pihak Pemkot Bogor melakukan kajian teknisnya dengan mengintegrasikan on ramp (pintu keluar) off ramp (pintu masuk) tol baru di Km 43,5 yang berada di Parung Banteng menuju simpang R3 (Ring Road Regional)," kata Dedie di Kota Bogor, Jumat (13/3).
Saat ini, Km 43,5 menang masih terganjal pembebasan lahan. Setidaknya masih terdapat 17 bidang lahan harus dibebesakan yang saat ini masih ditangani oleh PT Summarecon.
"Untuk bukaan (interchange) baru tol Km. 43,5 Pemkot Bogor masih berkoordinasi dengan pihak PT. Sumarecon untuk mempercepat penyelesaian pembebasan lahan," katanya.
Dedie menjelaskan, Pemkot Bogor harus menyelesaikan pembebasan tersebut untuk merealisasikan usulan pergeseran tol. Sehingga, saat penataan dilakukan beben kendaraan bisa berkurang.
Selain pergeseran tol Jagorawi, Dedie mengungkapkan, pemkot juga mengusulkan agar memperoleh bantuan untuk melakukan penataan. Dedie menjelaskan, pihaknya mengusulkan pembangunan pedestarian dan drainase di Kota Bogor.
"Antara lain pembangunan pedestarian dan penataan drainase sepanjang Jalan KS. Tubun sampai dengan (Jalan) Pajajaran lanjut hingga Simpang Ciawi,” kata Dedie.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi menjelaskan, usulan pergeseran tersebut bertujuan untuk mengurangi beban di sekitar tol Jagorawi. Pasalnya, dia mengatakan, Kota Bogor acap kali menerima banyak kunjungan.
“Presiden tinggal dan menetap di Kota Bogor. Istana juga sering dikunjungi tamu-tamu negara, bukan lokal lagi. Yang akhirnya hal itu berdampak pada kebutuhan kapasitas jalannya,” kata Chusnul.
Chusnul menjelaskan, Pemkot Bogor akan segera menyiapkan akses tol langsung dari Jagorawi menuju jalur R3 tepatnya di Jalan Kolonel Ahmad Syam. Dia menjelaskan, Kementrian PUPR menyambut positif usulan dari Pemkot Bogor.
Kendati demikian, dia menyatakan, pihaknya harus menyiapkan kajian ihwal usulan pemindahan gate Km 41. Terutama, sambung dia, terkait analisis dampak lingkungan (Amdal) lalu lintas dan kajian secara teknis pelaksanaan.
Dengan hasil kajian tersebut, Chusnul mengatakan, Pemkot Bogor harus menyiapkan anggaran untuk membangun gate tol tersebut. Selain itu, hasil kajian tersebut harus di ajukan ke Kementrian PUPR untuk memperoleh rekomendasi.
Wakil Ketua I DPRD Kota Bogor Jaenal Muttaqin menjelaskan, pembukaan Jalan R3 telah mendesak. Karena itu, dia mengatakan, Jalan R3 harus menjadi prioritas penyelesaian pengerjaan. “Khusus Jalan R3 yang sangat prioritas, DPRD Kota Bogor mendorong pemerintah agar segera merealisasikannya," kata Jaenal.