REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dibangun sejak akhir Juni 2021, pembangunan Alun-alun Kota Bogor sudah mencapai 20 persen. Diperkirakan, alun-alun di eks Taman Topi ini bisa selesai dikerjakan pada Desember sesuai dengan target.
Hal itu dikatakan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim ketika meninjau lokasi pembangunan alun-alun bersama Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim), dan PT KAI Daop 1, Jumat (13/8).
Ia berharap pembangunan alun-alun bisa mencapai 90 persen pada Oktober nanti sehingga bisa rampung pada November atau Desember. "Kalau sekarang kita lihat hampir 20 persen, harusnya sih tercapai nanti November," kata Dedie.
Dia mengaku, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor ingin Alun-alun Kota Bogor cepat selesai. Seban, masih banyak pekerjaan rumah lain yang harus dikerjakan Pemkot Bogor. Di antaranya, penyelesaian pembangunan Masjid Agung yang berada di kawasan Alun-alun Kota Bogor. Juga rencana Balai Besar Teknik Perkeretaapian untuk membangun sky bridge yang akan menghubungkan Stasiun Bogor dengan Stasiun Paledang.
Di samping itu, Pemkot Bogor juga telah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat. Utamanya, kata Dedie, kepada pedagang kaki lima (PKL) di sekitar eks Taman Topi, yang saat ini telah direlokasi.
"Komitmen kita ke depan, ini area yang steril dari PKL, yang nantinya dijaga oleh park ranger sama seperti taman-taman lain di Kota Bogor yang dijaga park ranger, dan relatif bisa dikelola dengan baik," kata Dedie menjelaskan.
Dedie menyatakan, pembangunan alun-alun ini merupakan upaya Pemkot Bogor dalam mengembalikan kawasan tersebut, seperti rancangan para pendahulu. Dimana, lokasi yang saat ini dibangun menjadi alun-lun, akan dijadikan tempat strategis agar masyarakat bisa berkumpul.
Alun-alun Kota Bogor juga akan terintegrasi dengan Stasiun Bogor melalui Jalan Dewi Sartika. Dengan begitu, masyarakat punya akses keluar masuk Stasiun Bogor, beribadah di Masjid Agung, dan bisa berbelanja di pasar Kebon Kembang yang berada dalam satu kawasan.
"Jadi memang kita konsepsikan sebagai tempat berkumpulnya masyarakat Kota Bogor yang delama ini hanya terkonsentrasi di seputar jalan sistem satu arah (SSA)," ucap Dedie.
Diharapkan, dengan adanya alun-alun ini masyarakat bisa memiliki alternatif untuk berolahraga. Serta bisa membuat Pasar Kebon Kembang kembali ramai.
Sementara itu, Kepala Disperumkim Kota Bogor, Juniarti Estiningsih mengatakan, alun-alun ini akan memiliki tanaman edukasi, zona olahraga berupa jogging track. Juga zona plaza yang bisa digunakan untuk menggelar pentas seni, dan akan terdapat zona religi di dekat Masjid Agung.
Esti mengatakan, pedagang tidak diperbolehkan berada di kawasan Alun-alun Kota Bogor. Sebab, kawasan ini akan murni difungsikan sebagai taman kota.
"Nanti cuma ada tourist information atau informasi pengunjung," kata Esti.