Kamis 26 Sep 2019 21:17 WIB

Polda Sultra Investigasi Tewasnya Randi Saat Demonstrasi

Polisi masih menunggu hasil autopsi jenazah Randi.

Rep: Dian Erika Nugraheny / Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah mahasiswa duduk di depan ruang gawat darurat RS Ismoyo Kendari saat menanti jenazah rekannya yang tewas tertembak di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019).
Foto: Antara/Jojon
Sejumlah mahasiswa duduk di depan ruang gawat darurat RS Ismoyo Kendari saat menanti jenazah rekannya yang tewas tertembak di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (26/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra),  AKBP Harry Golden Hart, mengatakan jenazah almarhum Randi, mahasiswa yang meninggal saat demonstrasi di Kompleks DPRD Sultra, Kamis (26/9) saat ini sedang diautopsi.  Harry menegaskan, kepolisian segera melakukan investigasi atas penyebab meninggalnya Randi.  

Menurut Harry, sekitar pukul 15.30 WITA, jatuh korban dari mahasiswa yang berdemonstrasi. Mahasiswa bernama Randi tersebut kemudian dibawa ke RS Korem, Kendari untuk dilakukan perawatan.

Baca Juga

"Dan sampai di RS Korem, oleh dokter korban dinyatakan meninggal dunia. Untuk penyebab daripada korban, meninggal dunia saat ini sedang dilakukan autopsi," ujar Harry, saat dikonfirmasi Republika, Kamis malam.  

Autopsi dilakukan di RD Abunawas, Kendari. Harry menuturkan ada tiga tim dokter yang melakukan autopsi, yakni tim dokter RS Abunawas, tim dokter RS Bhayangkara dan tim dokter RS Korem.  

Lebih lanjut, Harry menanggapi informasi yang beredar soal penyebab meninggalnya Randi akibat ditembak aparat kepolisian.   "Itu baru dugaan, tentunya kita nanti akan bisa memastikan setelah ada hasil autopsi. Yang pasti penyebab wafatnya Randi akan kami investigasi, " tegasnya.  

Sehelumnya, Harry mengatakan korban mahasiswa yang meninggal saat demonstrasi di Kompleks DPRD Kendari berjumlah satu orang. Harry menepis kabar yang menyatakan ada korban lain dari kalangan mahasiswa yang juga meninggal akibat tertembak saat demonstrasi.  

"Informasi soal korban lain yang meninggal itu tidak benar ya. Jadi data korban sampai malam ini baru satu orang.  Atas nama almarhum Randi," ujar Harry saat dihubungi Republika.co.id, Kamis malam. 

Randi diketahui merupakan mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Haluoleo, Kendari.  Sementara itu, lanjut Harry, satu mahasiswa lain, yakni Muhammad Yusuf Fardawi, yang dikabarkan kritis, saat ini masih ditangani oleh tim dokter di RS Abunawas, Kendari.  Yusuf pun merupakan mahasiswa jurusan Teknik Sipil Universitas Haluoleo.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement